Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera

Hasanatun Aliyah Editor : Rendi MS - 15 detik yang lalu

15 detik yang lalu

0 Views

(Quds Press)

MINA – Informasi terkait usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin memindahkan (relokasi) warga Palestina di Gaza ke Indonesia dan pertukaran sandera Palestina dan Israel menjadi sorotan pembaca Minanews.net edisi 20-26 Januari 2025.

Trump usul relokasi warga Gaza ke Indonesia 

Donald Trump yang baru saja dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) pada Senin (20/1) mengusulkan pemindahan 2 juta warga Gaza ke Indonesia selama gencatan senjata.

Usulan itu disampaikan utusan Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Wifkoff pada Ahad (19/1). Rencana merelokasikan warga Gaza ke Indonesia disebut sebagai upaya Trump untuk mempertahankan gencatan senjata Israel-Hamas.

Baca Juga: Usai Kebakaran Los Angeles Hadapi Limpasan Hujan Beracun

Menanggapi itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Rolliansyah Soemirat mengatakan, pemerintah Indonesia belum mengetahui informasi tersebut.

Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Syahrul Aidi Maazat, menolak wacana relokasi sementara dua juta warga Gaza ke sejumlah negara, termasuk Indonesia, sebagai bagian dari rekonstruksi pasca-konflik.

Menurutnya, pemindahan penduduk yang terjajah tidak menyelesaikan masalah dan hanya memperkuat pendudukan ilegal Israel atas Palestina.

Pertukaran sandera Palestina dan Israel 

Baca Juga: 354 Sekolah di Bangkok Libur Imbas Polusi Udara  

Sorotan pembaca Minanews.net lainnya adalah kesepakatan pertukaran sandera yang menjadi salah satu syarat gencatan senjata di Gaza yang mulai berlaku sejak Ahad (19/1) pukul 11.15 waktu lokal, atau sekitar 16.15 WIB dari rencana sebelumnya pukul 08.30 waktu lokal.

Kantor Perdana Menteri Israel telah mengumumkan pelaksanaan gencatan senjata tersebut, setelah menunda-nunda waktu selama berjam-jam. Al Jazeera melaporkan.

Pernyataan Israel muncul setelah Hamas menyebutkan tiga sandera perempuan Israel yang akan dibebaskan yaitu Romi Gonen, Doron Steinbrecher, dan Emily Damari dengan 90 tahanan Palestina yang dibebaskan, Senin dini hari (20/1), pertukaran tersebut berlangsung tujuh jam, Arab News melaporkan.

Pertukaran tahanan tahap kedua, pada Jumat (24/1) Hamas sudah menyiapkan daftar empat nama sandera Israel, diantaranya 3 tentara wanita dan 1 warga sipil wanita Israel yang disandera di Jalur Gaza, Al-Quds Al-Araby melaporkan.

Baca Juga: Israel Nyatakan Tidak akan Tarik Pasukannya dari Lebanon

Kempat sandera itu akan diserahkan Hamas kepada Komite Palang Merah Internasional Sabtu sore (25/1), dan kemudian diserahkan kepada tentara Israel.

Berdasarkan kesepakatan tahap pertama, yang akan berlangsung selama 42 hari, Hamas telah setuju untuk membebaskan 33 sandera Israel termasuk anak-anak, wanita, tentara wanita, dan mereka yang berusia di atas 50 tahun.

Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan 50 tahanan Palestina untuk setiap satu tentara wanita Israel yang dibebaskan oleh Hamas, dan 30 untuk sandera wanita lainnya.

Kementerian Kehakiman Israel dalam situs webnya pada Sabtu (15/1) lalu mengatakan, 737 tahanan dan narapidana Palestina akan dibebaskan sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera Gaza yang disetujui, TRT World melaporkan.

Baca Juga: Seminar London Ungkap Peran Inggris dalam Agresi di Gaza

Saat ini ada 10.400 warga Palestina di penjara-penjara Israel, tidak termasuk tahanan yang ditangkap di Gaza selama 15 bulan terakhir perang Tel Aviv di Gaza, menurut Komisi Urusan Tahanan Palestina dan Masyarakat Tahanan Palestina. Beberapa dari mereka telah berada di penjara-penjara Israel selama beberapa dekade. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Slovenia, Anggota DK PBB: Semua Harus Komitmen Jalankan Gencatan senjata

Rekomendasi untuk Anda