MINA – Informasi seputar pelanggaran Israel dalam kesepaatan gencatan senjata di Gaza, Palestina dan nilai dollar anjlok di google menjadi sorotan pembaca Minanews.net edisi 27 Januari – 2 Februari 2025.
Warga Palestina Kembali ke Gaza Utara Saat Gencatan Senjata
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) mengatakan, lebih dari 376.000 warga Palestina kembali ke Jalur Gaza Utara antara Senin pagi hingga Selasa sore (28/1) saat gencatan senjata antara Gerakan Perlawanan Palestina dan Israel yang sudah berlangsung dua pekan.
Dilansir dari WAFA, OCHA menjelaskan bahwa setengah dari orang-orang yang mengungsi ini adalah laki-laki, seperempatnya adalah perempuan, dan seperempat lainnya adalah anak-anak.
Baca Juga: Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor, Kenaikan Tarif hingga 25 persen
Kantor OCHA mengandalkan angka-angka dari kelompok kerja beberapa organisasi yang mendirikan titik-titik sensus di seluruh Jalur tersebut.
Sementara itu, laporan PBB mengatakan lebih dari 400.000 orang telah pulang ke Gaza Utara.
Google Eror, Dolar Anjok
Informasi lainnya yang menjadi sorotan pembaca Minanews.net yaitu dunia maya dihebohkan dengan berita nilai dolar Amerika Serikan (AS) anjlok dan menguatnya mata uang rupiah yang memangkas nyaris setengah nilai yang semestinya.
Baca Juga: PBB: Warga Afghanistan Jadi Kelompok Pengungsi Ilegal Terbesar Kedua
Pada Sabtu (1/2) pukul 18.30 WIB, ketika hendak mengetik di pencarian “1 dolar berapa rupiah” atau “kurs dolar” akan muncul konversi nilai mata uang 1 dolar AS adalah Rp8.170,65.
Informasi tersebut langsung menjadi pembicaraan di dunia maya, terutama di X dengan sejumlah kata kunci yang saling berkaitan seperti Dollar, 1 USD, dan Error, yang semuanya mengacu pada kesalahan tersebut.
Tak hanya konversi nilai mata uang rupiah terhadap dolar saja, ternyata dari hasil penelusuran Google yang sedang eror, rupiah juga menguat terhadap euro menjadi Rp8.348,50 per 1 euro.
Konversi nilai mata uang rupiah terhadap sejumlah mata uang asing yang diduga eror hingga pukul 19.00 WIB masih terjadi.
Baca Juga: Belize Bergabung dengan Afsel di ICJ Dalam Kasus Genosida Israel di Gaza
Google mengonfirmasi kesalahan informasi nilai tukar rupiah ke dolar AS yang muncul di hasil pencarian mesin telusur Google berasal dari campur tangan pihak ketiga.
“Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar Rupiah (IDR) di Google Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga,” tulis pernyataan pers Google, Sabtu (1/2).
Setelah menerima laporan mengenai ketidakakuratan data, Google langsung meminta penyedia data untuk segera melakukan perbaikan.
Terkait ini, Bank Indonesia (BI) pun sempat merespons persoalan tersebut. Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, memastikan, informasi yang ditampilkan Google keliru. []
Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan
Mi’raj News Agency (MINA)