Lisboa, MINA – Portugal mendesak Israel menghentikan serangannya di Jalur Gaza setelah tiga warga negaranya tewas dalam serangan bom di sana.
Dikutip dari Anadolu, Menteri Luar Negeri Portugal Jose Gomes Cravinho menyatakan duka mendalam pada Jumat (17/11) atas kematian tragis tiga warga negara Portugal, termasuk dua anak, dalam serangan bom Israel baru-baru ini di Jalur Gaza.
Kematian tersebut terjadi pada 15 November dalam serangan bom di Jalur Gaza selatan.
Cravinho menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dalam sebuah pernyataan dan mengatakan, pihaknya sedih atas kematian lima orang, tiga di antaranya adalah orang Portugis, dalam pengeboman tersebut.
Dia menyatakan bahwa dia mengungkapkan “ketidakpuasan” terhadap mitranya dari Israel, Eli Cohen, mengenai pengeboman tersebut melalui panggilan telepon di mana dia mengatakan bahwa dia mendesak Israel untuk “menghentikan pengeboman tersebut.”
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Portugal mengumumkan dua warganya di Gaza, bersama enam anggota keluarga yang berjumlah delapan orang, menyeberang dari Perbatasan Rafah menuju Mesir.
Pemerintah Spanyol sebelumnya telah membawa 139 orang (termasuk 67 anak-anak) yang terdiri dari warga negara Spanyol-Palestina dan anggota keluarganya dari Gaza ke Madrid pada 16 November.
Sejak Israel mulai membombardir Gaza setelah serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober, setidaknya 12.000 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 8.300 wanita dan anak-anak, dan 30.000 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pasokan bantuan hingga hanya sedikit.
Sementara itu, korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)