Jakarta, 22 Syawwal 1435/19 Agustus 2014 (MINA) – Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengungkap nilai kekayaan laut nusantara berpotensi US$ 171 miliar atau setara Rp 1983,6 triliun per tahun.
Sharif menjelaskan, potensi laut senilai Rp 1983,6 triliun per tahun itu meliputi potensi perikanan, pariwisata bahari, energi terbarukan, mineral di dasar laut, minyak dan gas bumi, pelayaran, industri maritim, dan jasa kelautan.
“Secara rinci nilai potensi tersebut meliputi perikanan US$ 32 miliar, wilayah pesisir US$ 56 miliar, bioteknologi US$ 40 miliar, wisata bahari US$ 2 miliar, minyak bumi US$ 21 miliar dan transportasi laut US$ 20 miliar,” kata Sharif, pada acara Grand Launching Marine and Fisheries Expo and Conference 2014, di Jakarta pekan lalu.
Potensi Rp 1983,6 triliun per tahun dari laut itu melebihi total belanja negara satu tahun. Dalam APBN-P 2014, seluruh belanja negara tercatat Rp 1.876,87 triliun. Untuk itu Sharif berharap pemerintahan ke depan lebih mengutamakan sektor kelautan.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Sektor kelautan dan perikanan memiliki peranan penting dan berkontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia karena potensinya yang sangat besar,” katanya.
Sektor kelautan dan perikanan, menurut Sharif, juga harus terus didorong. Seperti melalui kegiatan promosi berskala internasional. Contoh, Marine and Fisheries Expo and Conference (MFEC) 2014 di Jakarta Convention Center (JCC). Melalui ajang ini, Indonesia bisa mempromosikan produk, jasa, teknologi dan peluang investasi di bidang kelautan dan perikanan.
“Penyelenggaraan tersebut akan hadir berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah, lembaga internasional, akademisi, investor dan pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan dari dalam maupun luar negeri,” tambahnya.
Kegiatan MFEC 2014 akan dibagi menjadi dua tahapan. Pertama, MFEC 2014 yang akan dilaksanakan pada tanggal 27-29 Agustus 2014 dengan tema Fisheries for Food Security yang difokuskan pada bidang kegiatan perikanan. Kegiatannya meliputi Indonesia Aquaculture Expo and Seminar (Indo Aqua), Indonesia Pearl Festival (IPF), Indonesia Seafood Expo (ISE), Indonesian Ornamental Fish Non Edible Product Expo (INOFEX) serta Business Conference sektor kelautan dan perikanan.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Sedangkan tahap kedua adalah Ocean Investment Summit pada akhir bulan September 2014 dan akan didukung juga dengan expo dari tujuh sektor ekonomi maritim. (IK/anila/dpy/nefos news)