Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PPIJ Gelar Seminar Penanganan Stunting berbasis Masjid di Jakarta

kurnia Editor : Widi Kusnadi - Kamis, 1 Agustus 2024 - 18:46 WIB

Kamis, 1 Agustus 2024 - 18:46 WIB

18 Views ㅤ

Kepala PPIJ, Didi Supandi berikan sambutaan kegiatan Seminar Penanganan Stunting berbasis Masjid di Gedung Jakarta Islamic Cemter (JIC), Kramat Raya, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Rabu 31 Juli 2024 (Foto: JIC)

Jakarta, MINA – Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) mengadakan Seminar Penanganan Stunting berbasis Masjid di Gedung Jakarta Islamic Cemter (JIC), Kramat Raya, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Rabu (31/7).

Dalam sambutannya Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ), Didi Supandi mengatakan, secara nasional pemerintah menargetkan  penurunan persentase stunting di Indonesia di angka 28 pada pada 2019 mendatang, sementara target yang ingin dicapai pemerintah adalah 14 persen pada 2024.

Menurut data WHO, suatu negara dikatakan memiliki masalah stunting bila kasusnya mencapai angka di atas 20%.  “Sementara, di Indonesia, berdasarkan data Kemenkes pada tahun 2021, kasus balita stunting di Indonesia sebanyak 24,4 persen, sehingga termasuk masalah yang perlu ditangani,” kata Didi Supandi.

Dia juga mengatakan, permasalahan stunting harus diselesaikan dengan bekerjasama dari semua sektor. Minimnya gizi ini yang menimbulkan stunting dan menjadi tugas kita menurunkan status balita warga Jakarta.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Akhir Pekan Diprediksi Berawan

Ia menjelaskan, PPIJ sudah berkoordinasi dengan empat unsur mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dewan Masjid, Kementerian Agama untuk menjadikan masjid sebagai pusat penanganan stunting.

“Masalah gizi buruk di Jakarta se-akan tidak pernah tuntas di DKI Jakarta, problem kekurangan gizi menurut gubernur DKI Jakarta, karena kurang kesehatan, infestruktur yang kurang menimbulkan stunting pada balita,” imbuhnya.

Didi Supandi mengatakan, langkah pencegahan stunting dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) oleh setiap rumah tangga dengan meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.

“Peran DKM Masjid bisa menjadi sarana untuk mengedukasi jamaah dalam penundaan usia perkawinan dan turut dalam mengatasi stunting di lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga: Libur Panjang Maulid, Jasa Marga Prediksi 627.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Lanjutnya, masjid bukan hanya digunakan untuk kegiatan keagamaan saja, tapi juga pusat kegiatan sosial, ekonomi, dan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk umat.

Hadir sebagai nara sumber Kabid Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta Saiful Amri, Ketua Umum DMI DKI Jakarta KH Ma’mun Al-Ayyubi, dan Kepala Seksi Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Porvinsi DKI Jakarta, dr Muh Fahrisal A. Juga dihadir peserta perwakilan DKM seluruh masjid DKI Jakarta, Kabag Mental Spiritual Biro Pendidikan Mental DKI Jakarta Aceng Zaini.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Yayasan Askara Hadirkan Program We CAN Farming untuk Generasi Pencinta Kebun

Rekomendasi untuk Anda