Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo: Indonesia Tak Bisa Selamanya Bergantung pada Amerika

Widi Kusnadi Editor : Rendi Setiawan - 5 jam yang lalu

5 jam yang lalu

0 Views

Presiden Indonesia Prabowo Subianto (foto: dok MINA)

Jakarta, MINA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia harus bangkit menjadi negara yang mandiri dan tidak lagi bergantung pada pasar Amerika Serikat (AS).

Hal itu disampaikannya sebagai respons terhadap kebijakan tarif baru Presiden AS Donald Trump, yang menurutnya menjadi wake-up call atau peringatan bagi Indonesia untuk memperkuat kemandirian ekonomi nasional.

“Bagi kami, ini adalah sebuah wake-up call. Saya katakan kepada tim saya dan para pebisnis, kita harus lebih efisien, lebih berani, dan tidak selalu bergantung pada pasar yang mudah seperti Amerika Serikat,” ujar Prabowo dalam sesi puncak Forbes Global CEO Conference 2025 bersama Chairman and Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr (Steve Forbes), di Hotel St. Regis, Jakarta, Rabu (15/10) malam.

Prabowo menekankan bahwa kebijakan ekonomi Indonesia kini diarahkan untuk memperluas kerja sama dengan berbagai negara. Langkah tersebut, katanya, merupakan bagian dari upaya menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi yang tangguh dan mampu menghadapi tekanan dari kebijakan global yang berubah-ubah.

Baca Juga: Jakarta Kamis Ini Berawan, Hujan Ringan Berpotensi Turun di Beberapa Wilayah

Ia mencontohkan, salah satu bentuk konkret dari diversifikasi pasar adalah penandatanganan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) di Brussels, Belgia, pada pertengahan Juli lalu. Kesepakatan itu diharapkan memperkuat akses pasar dan investasi dua arah antara Indonesia dan Uni Eropa.

Selain dengan Uni Eropa, Prabowo juga menyebutkan kerja sama Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Kanada yang ditandatangani beberapa pekan lalu. Menurutnya, langkah ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menjalin hubungan ekonomi yang lebih luas dan strategis.

“Kami juga telah meminta untuk bergabung dengan OECD, dan kami sudah bergabung dengan BRICS. Kami yakin Indonesia harus berada di semua pasar yang bisa kami jangkau,” tegas Prabowo. Ia juga menilai kebijakan tarif Trump wajar sebagai langkah proteksi nasional, namun menjadi pengingat bahwa setiap negara harus mampu berdiri di atas kekuatannya sendiri.

Prabowo mendorong arah kebijakan luar negeri yang lebih aktif, dengan menempatkan Indonesia sebagai pemain penting dalam percaturan ekonomi dan geopolitik global. []

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Memburuk, AQI Capai 161

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BMKG Jelaskan Penyebab Cuaca Panas Terik di Sejumlah Wilayah Indonesia

Rekomendasi untuk Anda

No data was found