Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo Tegas Hadapi Kecurangan di Penggilingan Padi, Kenalkan Istilah “Serakahnomics”

Hasanatun Aliyah Editor : Ali Farkhan Tsani - 43 detik yang lalu

43 detik yang lalu

0 Views

Presiden Prabowo Subianto meresmikan peluncuran kelembagaan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) dalam sebuah acara yang digelar di Koperasi Desa Merah Putih Bentangan, Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, pada Senin, 21 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Prabowo Subianto meresmikan peluncuran kelembagaan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) dalam sebuah acara yang digelar di Koperasi Desa Merah Putih Bentangan, Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, pada Senin, 21 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Klaten, MINA – Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto menyoroti praktik curang di sektor penggilingan padi yang dinilai merugikan petani dan masyarakat luas.

Dalam kunjungannya ke Koperasi Desa Merah Putih Bentangan, Kabupaten Klaten, pada Senin (21/7), Prabowo menegaskan bahwa negara tidak akan membiarkan pelaku usaha yang mengambil keuntungan secara tidak adil.

Ia menjelaskan, ada pelaku usaha besar yang membeli gabah di bawah harga pasar dan menjual kembali beras biasa dengan label premium melebihi harga eceran tertinggi (HET).

“Penggiling padi adalah cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak. Kalau penggiling padi tidak mau tertib, tidak mau patuh kepada kepentingan negara, ya saya gunakan sumber hukum ini. Saya katakan, saya akan sita penggiling-penggiling padi itu. Saya akan sita dan akan saya serahkan kepada koperasi untuk dijalankan,” tegasnya.

Baca Juga: Visinema Hadirkan Film “Perang Jawa”, Bangkitkan Literasi Sejarah Bangsa

Berdasarkan laporan yang diterimanya, potensi kerugian akibat praktik tersebut bisa mencapai Rp100 triliun per tahun. Presiden menyebut dana sebesar itu seharusnya dapat digunakan untuk sektor vital, seperti pendidikan.

“Kita hanya mampu memperbaiki 11 ribu sekolah tahun ini, anggarannya 19 triliun. Kalau saya punya Rp100 triliun tiap tahun, berarti kita bisa perbaiki 100 ribu sekolah. Kita punya 330 ribu sekolah. Dalam tiga setengah tahun kita akan perbaiki semua sekolah di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga memperkenalkan istilah baru, yakni “serakahnomics,” untuk menggambarkan sistem ekonomi yang hanya mengejar keuntungan tanpa mempertimbangkan keadilan sosial. Menurutnya, pendekatan semacam ini tidak sesuai dengan semangat konstitusi.

“Ada yang mengatakan ada mazhab ekonomi liberal, neoliberal, klasik, pasar bebas, sosialis, ekonomi komando dan sebagainya. Ini bukan. Ini lain. Ini saya beri nama. Serakahnomics. Ini adalah serakahnomics,” ujarnya.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Selasa Ini Cerah Berawan Sepanjang Hari

Presiden menambahkan, teknologi dan kecerdasan buatan kini memudahkan pelacakan distribusi pangan. Namun, ia menekankan bahwa senjata utama bangsa adalah keberanian menegakkan Pasal 33 UUD 1945. Ia mengajak seluruh elemen bangsa bersatu dan mengesampingkan kepentingan kelompok.

“Saya yakin seluruh MPR, DPD, DPR akan dukung saya. Saya yakin semua kepala desa di seluruh Indonesia akan bersama saya. Mari kita tegakkan kebenaran dan keadilan. Kita tegakkan kepentingan bangsa dan rakyat di atas segala kepentingan lain. Jangan kita lihat partai, kelompok, jangan. Hanya di dada kita hanya merah putih,” pungkasnya. []

Mi’raj News Agency MINA)

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Akhir ini Masih Memburuk

Rekomendasi untuk Anda