Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Praktek Syariah Perbankan Islam di Bangladesh “Fleksibel”

Rudi Hendrik - Senin, 30 Oktober 2017 - 13:00 WIB

Senin, 30 Oktober 2017 - 13:00 WIB

348 Views

Islami Bank Bangladesh Limited.

Islami Bank Bangladesh Limited.

Dhaka, MINA – Perbankan syariah di Bangladesh mulai terbentuk dengan cepat, tapi menurut para pakar, praktiknya bersifat “fleksibel” sehingga cenderung tidak syariah.

Kondisi itu menimbulkan ancaman terhadap kepercayaan religius dan margin keuntungan dari klien dan investor bank. Demikian Dhaka Tribune memberitakannya pada Senin (30/10) yang dikutip MINA.

Perbankan Islam pertama kali diperkenalkan di Bangladesh pada tahun 1983 oleh investor asing dari Arab Saudi dan Kuwait.

Data terbaru dari Bank Bangladesh (BB), saat ini ada delapan bank berlabel “syariah” yang beroperasi dengan 1.068 cabang di negara ini.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Data yang dimiliki oleh BB, perbankan syariah menunjukkan tren positif. Namun, muncul pertanyaan di kalangan masyarakat, apakah itu berkembang dengan cara yang sesuai dengan Syariah.

Md Yasin Ali, profesor dari Institut Manajemen Bank Bangladesh (BIBM) mengatakan, sebagian besar Bank Syariah di Bangladesh tidak sesuai dengan Syariah.

“Mereka tidak bisa menjaga syariah dalam operasi perbankan seperti pembagian keuntungan, pinjaman dan masalah lainnya. Sebenarnya, bank membodohi klien mereka dengan memanfaatkan sentimen keagamaannya,” ujarnya.

Menurutnya, mengeksploitasi keyakinan agama klien tidak baik bagi perbankan syariah itu sendiri.

Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen

Profesor Md Alamgir dari BIBM yang melakukan beberapa penelitian tentang perbankan Islam di Bangladesh mengatakan, bank-bank Islam beroperasi berdasarkan “fleksibel” syariah. (T/RI-1/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Ekonomi
Ekonomi
Ekonomi
Dunia Islam