Paris, MINA – Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot pada Senin (20/10) mengecam serangan udara Israel baru-baru ini di Gaza, menyebutnya sebagai pelanggaran gencatan senjata dan mendesak semua pihak menghormati komitmen mereka berdasarkan perjanjian yang dicapai pekan lalu di Sharm el-Sheikh.
Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza (GMO) mengumumkan pasukan pendudukan Israel telah melakukan 80 pelanggaran yang terdokumentasi sejak gencatan senjata diumumkan. Almayadeen melaporkan.
Menurut pernyataan tersebut, pelanggaran meliputi tembakan langsung yang menargetkan warga sipil, penembakan artileri yang disengaja dan penangkapan. GMO mencatat tank dan kendaraan militer Israel telah ditempatkan di dekat permukiman, sementara drone dan pesawat tempur terus melakukan pengawasan dan menembaki wilayah sipil.
Kantor tersebut juga melaporkan penggunaan derek elektronik yang dilengkapi dengan sistem penargetan jarak jauh dalam beberapa serangan.
Baca Juga: Netanyahu Akui Jatuhkan 153 Ton Bom di Gaza Saat Gencatan Senjata
“Saya menyesalkan pelanggaran gencatan senjata baru-baru ini, termasuk serangan Israel di Gaza setelah serangan terhadap tentara,” ujar Barrot kepada wartawan menjelang pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Luksemburg, untuk membahas perang di Gaza dan perang di Ukraina.
Pelanggaran yang dilakukan Israel telah mengakibatkan setidaknya 97 warga Palestina syahid dan lebih dari 230 lainnya luka-luka di seluruh kegubernuran Jalur Gaza. Kantor tersebut memperingatkan agresi yang berkelanjutan seperti itu mengancam kehancuran total gencatan senjata.
Barrot juga menekankan, memulihkan ketenangan dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan harus tetap menjadi prioritas utama komunitas internasional.
“Eropa siap membantu mengamankan penyeberangan,” ujarnya, merujuk pada Misi Bantuan Perbatasan Uni Eropa di Rafah (EUBAM Rafah).
Baca Juga: Lonjakan Tajam Warga Israel Tinggalkan Negaranya, Mayoritas GenZ
“Saya akan mengusulkan agar kita memperkuat misi ini agar dapat berperan tidak hanya dalam mengamankan lalu lintas manusia, tetapi juga barang-barang yang masuk ke Gaza dalam jumlah besar untuk meringankan penderitaan penduduk,” ujarnya.
Menteri Luar Negeri Prancis menegaskan kembali dukungan Prancis terhadap rencana gencatan senjata yang dipimpin AS, yang diumumkan pada akhir September. []
Mi’raj News Agency (MINA)