Jakarta, MINA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi 35 wilayah di Indonesia hujan lebat dan angin kencang hingga 6 November 2024.
“Seiring dengan peningkatan hujan di beberapa wilayah, maka penurunan suhu udara diprediksi juga akan terjadi dalam sepekan ke depan,” tulis BMKG melalui akun Instagram @infobmkg, Kamis (31/10), demikian keterangan yang diterima MINA, Sabtu (2/11).
Oleh karena itu, dalam sepekan ini, pada sebagian wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi, potensi hujan masih didominasi pada sore hingga menjelang malam hari, dengan sebaran tidak merata dan durasi relatif singkat.
Berikut wilayah yang diprediksi dilanda hujan lebat disertai petir dan angin kencang hingga 6 November 2024: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep Riau Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, dan Banten.
Baca Juga: BPKH Bersama Rumah Zakat Salurkan Bantuan untuk 1800 Pelatihan Guru Qur’an
Terjadi juga di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara. Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua, Barat Daya, Papua Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Berikut wilayah yang diprediksi mengalami angin kencang hingga 6 November 2024: Riau, Jawa Barat, NTB, Sulawesi Selatan dan Papua Selatan.
BMKG menjelaskan, kondisi cuaca terik dengan suhu tinggi masih terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Hal itu disebabkan salah satunya oleh keberadaan Siklon Tropis Kong- Rey di Perairan sebelah utara Filipina yang menarik massa udara di sekitarnya, termasuk di Indonesia sehingga mengurangi potensi pertumbuhan awan hujan.
Namun, kondisi ini diprediksi tidak akan berlangsung lama karena Siklon Tropis Kong-Rey yang bergerak ke arah Barat Laut-Utara menjauhi wilayah Indonesia, tidak lagi memberikan pengaruh tidak langsungnya pada peningkatan suhu di wilayah Indonesia.
Baca Juga: Ulama Pelestina: Kemenangan Mujahidin Sudah Diraih Sejak Hari Pertama
Berkurangnya pengaruh Siklon Tropis Kong-Rey di wilayah Indonesia ini, kata BMKG, menyebabkan massa udara yang sebelumnya tertarik mendekati sistem siklon tropis, kembali aktif meningkatkan labilitas atmosfer, begitu pula dengan dinamika atmosfer lainnya yang turut berperan dalam peningkatan potensi hujan di Indonesia.
Hal ini umum terjadi pada masa peralihan dan di awal musim hujan yang diprakirakan terjadi pada awal hingga akhir November mendatang. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syaikh Mahmoud Anbar Kunjungi Ponpes Al-Fatah, Ceritakan Situasi Terkini Gaza