Presiden Palestina Puji PM Pakistan Tolak Normalisasi dengan Israel

Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas, memuji posisi kuat Pakistan dalam mendukung perjuangan Palestina.

Pernyataan Abbas disampaikan dalam surat resmi yang dikirimnya kepada Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, setelah Imran menyatakan ada negara-negara yang mendesaknya menormalisasi hubungan dengan Israel, tapi ia tegas menolak.

“Kami mengikuti dengan penuh minat dan terima kasih wawancara televisi terakhir Anda, dan pernyataan Anda yang terhormat tentang posisi resmi Pakistan yang tegas dan mendukung perjuangan Palestina yang adil,” tulis surat Presiden Abbas, Kantor Berita WAFA melaporkannya yang dikutip MINA, Senin (16/11).

Presiden Abbas menekankan bahwa Pakistan adalah sumber kebanggaan bagi setiap warga Palestina di dunia serta bagi setiap warga negara Pakistan.

Baca Juga: AS-Israel Bersiap Ajukan Resolusi untuk Ubah Status Quo Masjid Al-Aqsa

“Kami sangat menghargai konsistensi Anda mendukung rakyat Palestina untuk mendapatkan hak-hak mereka yang sah, terlepas dari tekanan yang Anda hadapi, yang menegaskan keberanian, orisinalitas dan kekuatan tekad Anda, dan komitmen Anda untuk mendukung tujuan. rakyat menuntut keadilan,” kata Presiden Abbas dalam surat itu.

Presiden Palestina mendoakan Perdana Menteri Pakistan semoga Allah memberikan kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan, berharap Republik Islam Pakistan, presiden, pemerintah dan rakyatnya, terus maju dan sejahtera.

Pada hari Kamis pekan lalu, Perdana Menteri Pakistan mengungkapkan bahwa dia berada di bawah tekanan untuk mengakui Israel.

Dalam wawancara dengan saluran TV swasta, Khan menolak menyebutkan negara-negara yang telah menekannya untuk mengakui Israel. Namun, dia mengatakan negaranya tidak akan pernah menjalin hubungan dengan negara “Zionis” sampai ada penyelesaian yang adil dari masalah Palestina selama beberapa dekade terakhir.(T/R1/RS3)

Baca Juga: Yerusalem Lockdown Imbas Protes Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Ratusan Ribu Yahudi Ultra-Ortodoks Gelar Demo di Yerusalem Barat