Presiden Berikan Empat Arahan Antisipasi Karhutla

Jakarta, MINA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Rapat Terbatas (Ratas) untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, pada Selasa kemarin (23/6).

Presiden menyampaikan, telah menerima laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau.

“Terbagi menjadi 17% di bulan April, 38% pada bulan Mei, 27% bulan Juni, dan sebagian besar daerah akan terjadi di bulan Agustus,” kata Presiden dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Rabu (24/6).

”Kita masih memiliki persiapan paling tidak satu bulan untuk mengingatkan ini. Meskipun seingat saya bulan Januari atau Februari kita sudah membahas sebuah rapat besar di sini,” tambahnya.

Berikut Presiden menyampaikan beberapa arahan, yakni:

Pertama, mengenai manajemen lapangan.

”Sekali lagi, manajemen lapangan ini harus terkonsolidasi, terkoordinasi dengan baik. Area-area yang rawan hotspot dan update informasi ini sangat penting, manfaatkan teknologi untuk peningkatan monitoring dan pengawasan dengan sistem dashboard,” ucap Presiden.

Selain instrumen teknologi, Presiden sampaikan juga harus memiliki infrastruktur pengawasan sampai di tingkat bawah.

”Ini juga gunakan Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa, ini gunakan karena memang api kalau masih kecil bisa kita selesaikan dengan lebih efektif, lebih efisien daripada sudah membesar baru kita pontang-panting,” katanya.

Kedua, Presiden juga mengingatkan jangan sampai api membesar baru dipadamkan.

”Sekecil mungkin api baru mulai, segera harus kita cepat tanggap. Kemarin sudah saya minta kepada gubernur, para bupati, wali kota, pangdam, danrem, dandim, kapolda, kapolres betul-betul harus cepat tanggap mengenai ini,” tambahnya.

Ketiga, Presiden juga menyampaikan bahwa 99 persen kebakaran hutan itu karena ulah manusia baik disengaja maupun karena kelalaian.

”Oleh sebab itu, penegakan hukum harus tegas dan tanpa kompromi untuk menyelesaikan masalah ini,” tuturnya.

Keempat, untuk mencegah kebakaran di lahan gambut, Presiden minta penataan ekosistem gambut dilakukan secara konsisten.

”Saya kira LHK, BRG, dan Kementerian PU ini terus menjaga agar tinggi muka air tanah terus dijaga agar gambut tetap basah. Dan dengan sekat kanal, embung, sumur bor, serta teknologi pembasahan lainnya saya kira sudah dilakukan, hanya ini harus konsisten kita lakukan,” pungkas Presiden. (R/R11/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.