Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Brasil Dorong Mata Uang Bersama BRICS

Ali Farkhan Tsani Editor : Rudi Hendrik - Jumat, 15 Agustus 2025 - 16:40 WIB

Jumat, 15 Agustus 2025 - 16:40 WIB

24 Views

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva (Quds Press)

Brasilia, MINA – Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mendorong mata uang BRICS untuk memfasilitasi perdagangan antarnegara anggota dan mengurangi ketergantungan pada sistem dolar AS.

Presiden Lula mendorong terutama mengingat meningkatnya tarif ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat. Gujarat Samachar melaporkan, Kamis (14/8).

“Kami tidak ingin melemahkan dolar; dolar adalah mata uang yang penting. Namun, kami dapat menciptakan mata uang khusus untuk perdagangan di dalam BRICS. Ini adalah ide yang perlu kami jajaki,” ujar Lula.

Dia secara konsisten mendukung perlunya menguji ide tersebut, dengan menyatakan, “Kita perlu mencobanya. Jika gagal, saya akui saya salah, tetapi seseorang perlu meyakinkan saya tentang hal itu.”

Baca Juga: Prabowo Gelar Pertemuan Khusus dengan Putin di Beijing

Brasil juga telah meluncurkan paket langkah-langkah untuk mendukung eksportir yang terdampak tarif 50% yang diberlakukan oleh pemerintah AS.

Diluncurkan pada Rabu (13/8), inisiatif yang disebut Brasil Berdaulat menyediakan 30 miliar real (sekitar 5,562 miliar dolar AS) dalam bentuk pinjaman terjangkau, keringanan pajak, dan langkah-langkah lainnya, dengan memprioritaskan usaha kecil dan mereka yang bergerak di bidang makanan yang mudah rusak.

Inisiatif juga memfasilitasi pengadaan publik dari sektor pedesaan dan agroindustri yang terdampak, memodernisasi sistem jaminan ekspor, dan mengaktifkan kembali program pengembalian pajak dalam rantai produksi.

Dalam pidato pengumuman tersebut, Lula menolak argumen pemerintah AS untuk mengenakan tarif pada produk-produk Brasil.

Baca Juga: Prabowo dan Xi Jinping Sepakati Penguatan Kerja Sama Strategis Indonesia-China

“Penting untuk dikatakan bahwa kita tidak boleh gugup, khawatir, atau terlalu bersemangat ketika terjadi krisis. Krisis ada agar kita dapat menciptakan hal-hal baru. Yang tidak menyenangkan adalah tidak ada alasan yang dapat dibenarkan untuk mengenakan tarif pada Brasil,” katanya.

Meskipun tarif tersebut tidak dapat dibenarkan, Brasil tidak akan menerapkan langkah-langkah timbal balik untuk sementara waktu, tambahnya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Perhimpunan Cendekiawan Internasional Tegaskan Tindakan Israel di Gaza Penuhi Kriteria Genosida

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Amerika
Ikhwan Abidin Basri,
Ekonomi