Tepi Barat, 16 Dzulhijjah 1436/30 September 2015 (MINA) – Presiden Brasil, Dilma Rousseff, mengatakan, perluasan permukiman ikegal yang terus dilakukan Israel di Tepi Barat, tidak bisa lagi ditolerir.
“Untuk mengatasi masalah di sana, pembentukan negara Palestina berdampingan dengan Israel tidak bisa ditunda,” kata wanita presiden itu kepada Majelis Umum PBB di New York. Demikian MEMO yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Dia juga mengatakan, “Brasil bersedia menjadi tuan rumah pengungsi seperti yang selalu dilakukan selama ini.”
Presiden Brasil yang negaranya berada di Amerika Selatan dan tekenal sebagai “negara sepakbola” itu, melanjutkan : “Kami tetap terbuka, kami memiliki tangan terbuka untuk menyambut pengungsi. Kami selama lebih dari satu abad saat ini, telah memberikan perlindungan bagi jutaan orang Eropa, warga Arab maupun Asia“.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Sementara Nigel Rodley, Ketua Komite Hak Asasi Manusia PBB, mengatakan, situasi di wilayah Gaza tidak berubah, meskipun dunia internasional berikhtiar melakukan perubahan, tapi sangat sedikit yang dilaksanakan.
Ia mengkritik agresi Israel terbaru terhadap Jalur Gaza pertengahan tahun lalu, dan meminta Tel Aviv untuk melakukan investigasi yang diperlukan atas pelanggaran HAM selama agresi itu.
Secara keseluruhan, laporan Komite HAM PBB menegaskan, perlu dilakukan penyelidikan atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Israel sejak tahun 2008, 2009, 2012 dan 2014 atas perang di Jalur Gaza.
. (T/P002/P2)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian