Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PRESIDEN BRAZIL ROUSSEF TERANCAM DILENGSERKAN

Ali Farkhan Tsani - Jumat, 9 Oktober 2015 - 06:37 WIB

Jumat, 9 Oktober 2015 - 06:37 WIB

491 Views

<a href=

presiden brazil Dilma Rousseff journal-neo" width="375" height="211" /> Presiden Brazil, Dilma Rousseff (Foto: Journal Neo)

Brasilia, 25 Dzulhijjah 1436/9 Oktober 2015 (MINA) – Popularitas dan posisi politik Presiden Brasil Dilma Rousseff telah mengalami kemunduran baru menyusul putusan pengadilan yang menyebut praktik akuntansi pemerintahannya ilegal. Masalah itu membuka jalan bagi pihak lawan atau oposisi untuk mencoba melengserkan dirinya.

Federal Accounts Court dengan suara bulat mengatakan bahwa praktik akuntansi atau keuangan rezim Rousseff pada2014, termasuk mengambil pinjaman besar yang tidak sah dari bank-bank pemerintah untuk menambal kesenjangan anggaran, melanggar hukum.

Putusan itu datang sehari setelah lembaga pemantau pemilu Brasil, TSE, membuka penyelidikan dugaan dana ilegaldalam kampanye pemilu Rousseff tahun lalu. Skandal itu bisa mengkahiri kepemimpinannya jika dia terbukti bersalah menurut hukum Brasil.

“Ini pasti akan mengarah pada proses pemakzulan,” kata Sergio Praça, seorang pakar politik pada FGV di Rio de Janeiro, mengomentari dampak putusan pengadilan terhadap Rousseff, seperti dilansir Financial Times, Kamis (8/10).

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Putusan hukum yang dikeluarkan Rabu (7/10) oleh Federal Accounts Court merupakan pukulan terbaru untuk Rousseff.

Sementara itu, pemerintah membantah vonis pengadilan dan mengatakan tidak melakukan tindakan ilegal apapun dan apa yang dilakukan tersebut sejalan dengan praktik sebelumnya.

Putusan pengadila selanjutnya akan dilanjutkan ke kongres dan amat mungkin memberikan dorongan yang kuat bagi rival Rousseff yang dipimpin Eduardo Cunha. Ia, yang getol mengungkit skandal pemerintah, telah berulang kali mengancam untuk mendorong pelengseran Rousseff.

Kalaupun putusan itu tidak langsung menyebabkan sanksi tapi setidaknya membuka pintu untuk pertempuran hukum dan politik yang secara teori bisa mengakibtakan kemenangan tipis Rousseff pada pemilu 2014 diklaim tidak sah. Dengan begitu pemilu baru bisa dilaksanakan.

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

Sejauh ini Rousseff telah berusaha mencegah Cunha dan oposisi menghimpun dukungan yang diperlukan di kongres untuk memulai proses pemakzulan.

Salah satu strategi yang dilakukan Rousseff adalah membangun kembali struktur kabinet dengan memasukkan figur-figur Partai Gerakan Demokrasi Brasil (Brazilian Democratic Movement Party/PMDB) yang lebih loyal.

Peduli Kemanusiaan

Dilma Rousseff, seorang perempuan yang menjadi presiden Presiden Brazil sejak 1 Januari 2011, cukup dikenal sebagai penguasa yang peduli terhadap situasi kemanusiaan di dunia. Seperti ketika pasukan Israel menyerang Jalur Gaza tahun 2014 lalu, ia langsung memberikan statemen mengecam serangan tentara itu dan menyebutnya sebagai pembantaian.

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Ia pun bersama dengan para pemimpin dunia lainnya menyerukan dunia internasional untuk menghentikan pertumpahan darah di Jalur Gaza.

Terkini, menyikapi nasib pengungsi dari Timur Tengah, Rousseff mengatakan, negaranya siap menyambut dengan tangan terbuka kedatangan pengungsi yang sebagian besar dari Suriah.

Pada peringatan Hari Kemerdekaan Brazil, 7 September 2015, Rousseff menyatakan, kesediaan pemerintah dalam menerima para pengungsi yang keluar dari tempat asal mereka, yang ingin datang ke Brazil untuk bekerja dan memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran bersama. (T/P002/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Feature
Indonesia
Internasional
Palestina
Dunia Islam