
Presiden Perancis Emmanuel Macron adalah satu dari sedikit pemimpin Barat yang paling keras mengecam Myanmar terkait penindasan terhadap warga Rohingya. (RTE)
Paris, MINA – Presiden Perancis Emmanuel Macron meninggalkan Paris pada Ahad (7/1) siang waktu setempat, untuk kunjungan kenegaraan pertamanya ke Cina, menurut keterangan Istana Elysee.
Kunjungan itu membuat Macron menjadi pemimpin Eropa pertama yang mengunjungi ‘Negeri Panda’ sejak perhelatan Kongres Nasional Partai Komunis Cina pada musim gugur lalu.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan kepada wartawan, Jumat (5/1), kunjungan Macron itu memberikan pengaruh signifikan pada hubungan bilateral kedua negara.
Pemimpin Perancis, kata dia, “Dijadwalkan akan bertemu dengan para pemimpin Cina dan menghadiri sejumlah acara selama kunjungan tiga hari itu.”
Baca Juga: Gubernur California Gugat Pemerintahan Trump atas Kebijakan Tarif Impor
Sang juru bicara juga mengungkapkan, Macron akan mengunjungi situs bersejarah Forbidden City di Beijing, dan Xi’an, ibu kota Provinsi Shaaxi dan rumah bagi Terracotta Warriors yang populer. (T/R11/RI-1)
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menlu Inggris Dikritik Keras Gegara Adakan Pertemuan Tertutup dengan Menlu Israel