Presiden FIFA: Rasisme di Sepak Bola Italia Sangat Serius

Henrique Dalbert, pemain Fiorentina asal Brasil mendapat perlakuan rasisme dari pendukung Atlanta, Ahad, 22 September 2019. (Foto: dok. Sky Sports)

Roma, MINA – Presiden FIFA Gianni Infantino mendesak otoritas untuk menerapkan larangan hadir di stadion bagi para suporter yang melakukan rasisme.

Imbauan pada Ahad (22/9) itu muncul setelah terjadi insiden rasisme dalam pertandingan Serie A antara Atalanta dan Fiorentina pada hari itu.

Pertandingan dihentikan sementara setelah bek sayap Fiorentina asal Brazil melaporkan kepada wasit Daniele Orsato, ia telah menjadi sasaran pelecehan rasis dari para pendukung tim lawan di Stadio Ennio Tardini di Parma, tempat Atlanta bermarkas sementara  saat stadion mereka direnovasi.

“Rasisme dihadapkan kepada pendidikan, kecaman dan diskusi,” kata Infantino yang menjadi tamu pada program salah satu TV nasional Italia, demikian Al Jazeera melaporkan.

“Anda tidak bisa mendapat rasisme di masyarakat atau di sepak bola. Di Italia situasinya belum membaik dan ini serius,” tegasnya.

Kejadiannya menjelang setengah jam pertandingan, nyanyian rasis disuarakan oleh pendukung Atalanta terhadap pemain Brasil,  Dalbert. Ia berhenti dan menatap ke arah dari mana nyanyian rasis itu berasal. Dia kemudian berbicara kepada wasit.

Wasit memerintahkan diumumkan peringatan dengan pengeras suara memperingatkan bahwa pertandingan tidak akan dilanjutkan sampai nyanyian itu berhenti.

Setelah pendukung Atlanta tenang, pertandingan dilanjutkan kembali setelah jeda beberapa menit.

Sebelumnya pPemain Inter Milan, Romelu Lukaku dan pemain AC Milan, Franck Kessie, juga menjadi target rasisme musim ini, tetapi tidak ada klub yang dihukum oleh hakim liga.      (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.