Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Ghani Tanda Tangani Keputusan Bebaskan 1.500 Pejuang Taliban

Rudi Hendrik - Rabu, 11 Maret 2020 - 11:16 WIB

Rabu, 11 Maret 2020 - 11:16 WIB

5 Views

(Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Foto: VishwaGujarat)

Kabul, MINA – Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah menandatangani dekrit untuk membebaskan 1.500 tahanan pejuang Taliban sebagai langkah untuk memulai pembicaraan langsung dengan kelompok bersenjata.

Langkah itu untuk mengakhiri perang 18 tahun di Afghanistan, demikian Al Jazeera melaporkan.

Menurut salinan dekrit dua halaman pada Selasa malam (10/3), semua tahanan Taliban yang dibebaskan harus memberikan “jaminan tertulis untuk tidak kembali ke medan perang.”

“Presiden Ghani telah menandatangani dekrit yang akan memfasilitasi pembebasan para tahanan Taliban sesuai dengan kerangka kerja yang diterima untuk dimulainya negosiasi antara Taliban dan pemerintah Afghanistan,” Juru Bicara Ghani Sediq Sediqqi mengunggah di Twitter.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Keputusan yang akan diumumkan kemudian oleh kantor Ghani itu, menjabarkan secara terperinci tentang bagaimana para tahanan Taliban akan dibebaskan secara sistematis untuk melanjutkan perjanjian damai.

Proses pembebasan tahanan akan dimulai dalam empat hari, kata keputusan itu.

Pembebasan tahanan adalah bagian dari kesepakatan yang ditandatangani oleh Amerika Serikat dan Taliban bulan lalu yang akan memungkinkan pasukan AS dan pasukan NATO menarik diri dari Afghanistan untuk mengakhiri lebih dari 18 tahun perang.

Sebelumnya hari Selasa, Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan dalam sebuah tweet, kelompoknya telah menyerahkan daftar 5.000 tahanan kepada AS dan sedang menunggu semuanya dibebaskan. (T/RI-1/RS1)

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Breaking News
Breaking News
Breaking News
Internasional