Teheran, MINA – Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pada Ahad (3/11), gencatan senjata potensial antara Hamas dan Israel “dapat memengaruhi intensitas” balasan Teheran terhadap serangan Israel baru-baru ini terhadap lokasi militer Iran.
“Jika mereka (Israel) mempertimbangkan kembali perilaku mereka, menerima gencatan senjata dan berhenti membantai orang-orang yang tertindas dan tidak bersalah di wilayah tersebut, itu dapat memengaruhi intensitas dan balasan kami,” kata Pezeshkian yang dikutip oleh kantor berita negara IRNA.
Ia menambahkan, Iran “tidak akan membiarkan agresi apa pun terhadap kedaulatan dan keamanannya tidak terjawab,” menurut kantor berita tersebut.
Pesawat tempur Israel melakukan serangan pada tanggal 26 Oktober dalam apa yang dikatakan Israel sebagai pembalasan atas serangan rudal Teheran pada tanggal 1 Oktober.
Baca Juga: Jelang Pemilu AS, Ribuan Aktivis Tuntut Diakhirinya Genosida di Gaza
Iran pada gilirannya menggambarkan serangannya itu sebagai pembalasan atas pembunuhan para pemimpin militan yang didukung Iran dan seorang komandan Garda Revolusi. Sejak serangan bulan lalu, Israel telah memperingatkan Iran agar tidak membalas, sementara Teheran berjanji untuk membalasnya.
Pada Sabtu (2/11), pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki keputusan akhir dalam semua masalah negara, mengatakan bahwa republik Islam itu akan membalas serangan Israel.
“Para musuh, baik AS maupun rezim Zionis, harus tahu bahwa mereka pasti akan menerima tanggapan yang sangat keras atas apa yang mereka lakukan terhadap Iran, bangsa Iran, dan front perlawanan,” kata Khamenei dalam pidatonya di hadapan para mahasiswa di Teheran.
Angkatan bersenjata Iran mengatakan, serangan Israel menewaskan empat personel militer dan menyebabkan “kerusakan terbatas” pada beberapa sistem radar. Media Iran mengatakan seorang warga sipil juga tewas. []
Baca Juga: Turkiye Pimpin Seruan Agar PBB Hentikan Penjualan Senjata ke Israel
Mi’raj News Agency (MINA)