Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Israel: Saat Ini Adalah Masa Kritis Pembebasan Sandera di Gaza

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 17 detik yang lalu

17 detik yang lalu

0 Views

Presiden Israel Isaac Herzog. (Foto: Miriam Alster/Flash90)

Tel Aviv, MINA – Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan pada hari Ahad (12/1) bahwa saat ini adalah masa kritis terkait pembebasan sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza, dan berharap dapat mencapai kesepakatan dengan Hamas segera.

“Ini adalah hari-hari kritis untuk pembebasan sandera,” kata Herzog di X.

Siaran publik Israel KAN pada Ahad melaporkan bahwa delegasi Israel, termasuk Kepala Mossad David Barnea dan Direktur Shin Bet Ronen Bar, tiba di Qatar untuk melakukan pembicaraan tentang kesepakatan pertukaran dengan Hamas. Demikian dikutip dari Anadolu.

Menurut KAN, perwakilan dari pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump yang akan datang berpartisipasi dalam pertemuan di Doha, yang dipimpin oleh utusan Timur Tengah Steve Witkoff.

Baca Juga: Terungkap! Penjara Bawah Tanah Israel, Tempat Penahanan Pejuang Hamas dan Hezbollah dalam Kondisi Ekstrem

Witkoff pada hari Sabtu bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai bagian dari upaya untuk memajukan kesepakatan pembebasan sandera Israel, kata KAN, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pada hari Jumat, media Israel melaporkan Qatar telah mengirimkan pesan positif kepada Israel mengenai kesediaan Hamas melanjutkan negosiasi kesepakatan penyanderaan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan pada hari Sabtu bahwa “90% dari rincian kesepakatan pertukaran tahanan potensial telah disetujui.”

Baca Juga: Palestina Peringatkan Strategi Israel Perparah Pembersihan Etnis

Pembicaraan pertukaran tahanan dan gencatan senjata, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS, telah terputus beberapa kali karena persyaratan baru yang diberlakukan oleh Netanyahu.

Oposisi Israel dan keluarga tawanan menuduh Netanyahu menghalangi upaya untuk mencapai gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

Tentara Israel telah melanjutkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 46.500 korban, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Baca Juga: Penyelidikan Israel Simpulkan Militer Bunuh Dua Pemukim pada 7 Oktober

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kerugian Israel Akibat Perang Gaza Capai 67 Miliar Dolar

Rekomendasi untuk Anda