Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Israel: Saat Ini Adalah Masa Kritis Pembebasan Sandera di Gaza

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - Senin, 13 Januari 2025 - 13:38 WIB

Senin, 13 Januari 2025 - 13:38 WIB

53 Views

Presiden Israel Isaac Herzog. (Foto: Miriam Alster/Flash90)

Tel Aviv, MINA – Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan pada hari Ahad (12/1) bahwa saat ini adalah masa kritis terkait pembebasan sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza, dan berharap dapat mencapai kesepakatan dengan Hamas segera.

“Ini adalah hari-hari kritis untuk pembebasan sandera,” kata Herzog di X.

Siaran publik Israel KAN pada Ahad melaporkan bahwa delegasi Israel, termasuk Kepala Mossad David Barnea dan Direktur Shin Bet Ronen Bar, tiba di Qatar untuk melakukan pembicaraan tentang kesepakatan pertukaran dengan Hamas. Demikian dikutip dari Anadolu.

Menurut KAN, perwakilan dari pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump yang akan datang berpartisipasi dalam pertemuan di Doha, yang dipimpin oleh utusan Timur Tengah Steve Witkoff.

Baca Juga: Panglima Militer Zionis Berselisih dengan Netanyahu tentang Gaza

Witkoff pada hari Sabtu bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai bagian dari upaya untuk memajukan kesepakatan pembebasan sandera Israel, kata KAN, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pada hari Jumat, media Israel melaporkan Qatar telah mengirimkan pesan positif kepada Israel mengenai kesediaan Hamas melanjutkan negosiasi kesepakatan penyanderaan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan pada hari Sabtu bahwa “90% dari rincian kesepakatan pertukaran tahanan potensial telah disetujui.”

Baca Juga: Lebih dari 100 Jurnalis Global Buat Petisi Tuntut Akses Segera ke Gaza

Pembicaraan pertukaran tahanan dan gencatan senjata, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS, telah terputus beberapa kali karena persyaratan baru yang diberlakukan oleh Netanyahu.

Oposisi Israel dan keluarga tawanan menuduh Netanyahu menghalangi upaya untuk mencapai gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

Tentara Israel telah melanjutkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 46.500 korban, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Baca Juga: Pakar PBB: Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Puluhan Kapal Kemanusiaan akan Berlayar ke Gaza Akhir Agustus Ini

Rekomendasi untuk Anda