Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PRESIDEN JOKOWI AKAN KUNJUNGI JEPANG DAN CINA BAHAS KERJA SAMA EKONOMI

Septia Eka Putri - Jumat, 20 Maret 2015 - 20:36 WIB

Jumat, 20 Maret 2015 - 20:36 WIB

513 Views ㅤ

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir. Foto: Rina/MINA
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir. Foto: Rina/MINA

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir. Foto: Rina/MINA

Jakarta,29 Jumadil Awwal 1436/20 Maret 2015 (MINA) – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan melakukan kunjungan ke negara Jepang dan Cina mulai 22-28 Maret mendatang terkait kerjasama ekonomi.

Dalam Press Breefing yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat, Arramanatha menjelaskan, dalam kunjungan pertama akan dilakukan di Jepang mulai 22-25 Maret selanjutnya di Cina 25-28 Maret.

Arrmanatha menambahkan, selain bertemu dengan Kaisar dalam tiga hari kunjungan di Jepang, presiden juga akan bertemu dengan 1.000 pengusaha dalam forum bisnis.

“Jepang merupakan mitra perdagangan ketiga terbesar dengan nilai $ 40,2 miliar, dan investor nomor dua terbesar di Indonesia dengan nilai $ 2,7 miliar pada 2014,” ujar Tata.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Sementara dalam bidang pariwisata, Jepang menduduki peringkat kelima dalam hal jumlah wisatawan, dengan 480.000 wisatawan Jepang ke Indonesia sepanjang 2014.

Pada kunjungan ke China, Joko Widodo dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang pada 26 Maret, dilanjutkan pertemuan dengan para pengusaha China.

“China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia, dengan nilai mencapai $48 miliar pada 2014. Namun untuk investasi, Cina masih berada di peringkat kedelapan dengan nilai $ 800 juta,” jelas Arrmanatha yang akrab disapa tata

Tata juga mengatakan, untuk pariwisata, Cina ada pada peringkat empat dengan jumlah 888.000 pada 2014. “Pada kunjungan ini ditekankan, Indonesia merupakan mitra penting untuk kedua negara tersebut,” ujar Tata. (L/P007/R05)

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda