Jakarta, 7 Dzulqa’dah 1437/10 Agustus 2016 (MINA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa dirinya akan mengawasi sendiri pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty.
“Pelaksanaan tax amnesty akan saya awasi sendiri. Saya sudah membentuk intelijen, BPKP, task force (Satgas), saya bentuk satgasnya,” kata Jokowi dalam acara sosialisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty di Rama Shinta Ballroom, Hotel Patra Jasa, Semarang. Sebagaimana dilaporkan laman resmi Sekretaris Kabinet dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (10/8).
Jokowi mengatakan, pihaknya menginginkan agar program tax amnesty berhasil. Untuk itu, Ia didampingi Menteri terkait turun langsung melakukan sosialisasi di sejumlah daerah, termasuk Kota Semarang.
Menurutnya, hingga saat ini, uang yang masuk sudah mencapai Rp11,8 triliun, sementara wajib pajak (WP) yang mengikuti program ini sudah mencapai 1.810 orang.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Kalau ini berhasil, penguatan nilai tukar rupiah pasti. Yang kedua, peningkatan cadangan devisa, sudah naik dari 103 miliar dollar AS menjadi 111 miliar dollar AS. Negara lain tergerus cadangan devisanya, karena ada penguatan dolar, kita sudah naik. Ini patut kita syukuri,” ujarnya.
Jokowi juga meyakini, kalau uang dari program tax amnesty sudah masuk ke perbankan, maka likuiditas perbankan akan naik. Dengan demikian, kredit yang disalurkan kepada masyarakat juga akan semakin mudah. Dalam jangka menengah dan panjang, lanjut Presiden, program ini juga akan meningkatkan penerimaan negara.
“Untuk mengikuti program tax amnesty, wajip pajak hanya perlu melaporkan harta yang belum disampaikan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sebelumnya, dan membayar sejumlah uang tebusan. Program ini bisa diikuti oleh semua masyarakat, termasuk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dengan omset di bawah Rp4,8 miliar,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa era keterbukaan informasi secara global akan diberlakukan tahun 2018. Sehingga lebih baik memanfaatkan program tax amnesty, karena nantinya setiap orang harus menyampaikan hartanya.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Saya pastikan 100 persen, saya tahu nama, alamat, passport, semua data ada di kantong saya. Hanya tidak pernah saya gunakan untuk hal-hal yang tidak baik. Akan saya gunakan untuk kebaikan bangsa,” pungkas Presiden.
Kota Semarang sendiri merupakan kota kelima sosialisasi tax amnesty setelah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Acara ini dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua OJK Muliaman Hadad, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan sekitar 2.500 pengusaha di Jawa Tengah. (T/P010/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon