Presiden Jokowi Buka Festival Anak Saleh Indonesia : Jangan Takut Punya Cita-Cita

 

saat hadir dalam acara Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) X Di Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Jumat (15/9). (Foto: Humas/Rahmi)

 

Banjarmasin, MINA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada anak-anak Indonesia, agar jangan takut bermimpi, jangan takut mempunyai cita-cita, karena semua sedang membangun Negara Indonesia yang di dalamnya ada anak-anak yang bisa meraih impian apapun.

“Ada yang mau jadi guru? Jadi ustadz? Jadi ustadzah? Jadi dokter? Jadi pengusaha? Jadi menteri? Jadi presiden? Kok banyak sekali yang ingin jadi presiden. Semuanya bisa diraih selama anak-anakku rajin belajar dan jangan lupa beribadah, serta tetap menjadi anak yang saleh,” kata Presiden Jokowi saat membuka Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) X di Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, Jumat (15/9).

Namun Kepala Negara mengingatkan, sekarang ini adalah eranya kompetisi, eranya bersaing. Karena itu, kalau anak-anak semuanya kreatif dan inovatif, maka nantinya semua akan bisa berkompetisi apabila sudah bermasyarakat.

Rumus kreativitas itu sendiri, menurut Kepala Negara, anak-anak saleh harus rajin belajar, dan harus tekun dalam bekerja. Juga jangan lupa sayang kepada kedua orang tua, bapak dan ibu, hormat kepada guru-guru, kepada teman juga harus saling menghargai, saling menghormati.

“Jangan membeda-bedakan teman dan kawan, semuanya harus rukun dan harus saling membantu satu sama lain,” tutur Kepala Negara dalam laman Setkab yang dikutip MINA.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku senang sekali bisa bertemu dengan anak-anak peserta Festival Anak Saleh Indonesia. Presiden mengaku bangga dengan anak-anak, karena masih kecil sudah sangat kreatif.

“Ada yang bagus baca Tartil Al-Quran, ada yang adzan, ada yang Nasyid Islami dengan suara yang sangat merdu sekali, ada pula yang jago mewarnai gambar, cerdas cermat Al-Quran, dan juga pandai berceramah,” terang Jokowi.

Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) ini merupakan agenda tiga tahunan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) yang dimulai sejak tahun 1990. Kegiatan ini merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan di luar Pulau Jawa, dan diikuti 34 kafilah dari seluruh Indonesia dengan total peserta sebanyak 3.700 orang santri.

Tampak hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. (R/R09/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)