Tasikmalaya, 15 Ramadhan 1438/10 Juni 2017 (MINA) – Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia,memiliki peran dalam penyelesaian konflik di Timur Tengah.
Jokowi berbicara menanggapi kasus pemutusan hubungan diplomatik sejumlah negara Timur Tengah terhadap Qatar yang baru-baru ini terjadi.
“Saya belum bisa menyimpulkan masalah besarnya apa, tapi saya ingin Indonesia memiliki peran dalam menyelesaikan konflik Timur Tengah,” kata Presiden di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, sebagaimana dikutip dari rilis Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (10/06) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Presiden mengakui masih mencari tahu titik permasalahan yang sebenarnya sebelum menentukan langkah apa yang bisa dilakukan oleh Indonesia.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini
“Saya telepon PresidenTurki Erdogan, untuk masalah Qatar. Tadi malam juga saya telepon Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Emir Qatar. Saya masih mencari peluang, problemnya sebetulnya apa sih kok sampai benturannya sangat keras,” ucap Presiden.
Presiden juga berencana menghubungi Pangeran Mahkota Uni Emirat Arab untuk membicarakan masalah ini.
Indonesia menurut Presiden Jokowi, merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dan memiliki posisi netral dalam penyelesaian konflik. Presiden mencontohkan bagaimana saat ini Indonesia bisa membuka konsulat kehormatan di Palestina setelah sekian puluh tahun belum bisa terlaksana.
“Alhamdulillah tahun kemarin kita sudah memiliki konsulat (kehormatan) di Palestina. Ini perkembangan baik,” tutup Presiden. (T/R13/RS2)
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam