Jakarta, 18 Rajab 1437/26 April 2016 (MINA) – Terkait dengan penyanderaan 14 Warga Negara Indonesia (WNI) oleh kelompok militan di Filipina, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, siang-malam dirinya selalu mengikuti posisinya seperti apa.
Ia menegaskan, komunikasi terus dilakukan baik dengan Pemerintah Filipina maupun juga dengan yang menyandera, dan diharapkan ini bisa segera diselesaikan.
“Memang kita ingin agar sandera itu segera bisa dilepas tetapi kita juga harus sadar bahwa itu berada di negara lain. Kalau kita mau masuk ke sana juga harus ada izin, kalau kita mau menggunakan TNI kita juga harus ada izin,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (26/4) siang.
Presiden mengingatkan, Pemerintah Filipina pun (untuk bertindak) juga harus mendapatkan persetujuan dari parlemen. Ini lah, yang menurut Presiden, memang sangat menyulitkan kita. Karena itu, lanjut Presiden, pemerintah melakukan komunikasi dengan pemerintah Filipina, dan dengan melalui jaringan yang kita punya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Sampai saat ini sandera masih baik kondisinya,” tegas Presiden Jokowi, demikian keterangan pers Setkab yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Saat ditanya mengenai kemungkinan membayar uang tebusan sebagaimana dituntut kelompok penyandera, Presiden Jokowi menegaskan, kita tidak pernah berkompromi dengan hal-hal seperti itu.
“Tidak ada urusan dengan uang tebusan,” tegasnya.
Presiden menjelaskan, pemerintah akan mengundang Panglima dari Malaysia dan Menteri Luar Negeri Malaysia serta Panglima dari Filipina dan Menteri Luar Negeri Filipina, untuk bertemu di Jakarta pekan ini.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Kita akan ketemu di sini, kita akan buat patroli bersama sehingga memastikan bahwa alur di kawasan itu betul-betul dalam kondisi aman,” ujarnya.
Namun Presiden mengingatkan, bahwa persoalannya tidak semudah itu, Ia meminta jangan memudahkan persoalan, karena ini persoalan yang tidak mudah karena di situ dikepung oleh tentara Filipina.
“Kita tahu kemarin sandera sudah dipindah lagi ke tempat lain. Pindah-pindah sandera juga menyulitkan kita, tetapi Insya Allah akan segera kita selesaikan,” pungkasnya. (T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain