Canberra, MINA – Presiden Joko Widodo bersama CEO National Capital Authority Sally Barnes meninjau kawasan Mount Ainslie, Canberra, Australia pada Ahad (9/2). Presiden ingin mengetahui tentang pengelolaan ibu kota Australia itu.
“Jadi kita ingin apa mendapatkan sebuah bayangan seperti apa sebetulnya kota Canberra, bagaimana dikelola, kemudian dimulainya seperti apa,” ujar Presiden seperti dikutip dari Setkab.go.id.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyampaikan, Mount Ainslie dibangun di tahun 1913 sampai sekarang penduduk 400 ribu.
“Dan saya kira kalau kita lihat tadi tata kotanya sangat bagus sekali dan ya yang baik-baik akan kita ambil untuk pembangunan ibu kota baru, baik manajemennya baik tata kotanya,” ujarnya.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Kepala Negara juga menyampaikan bahwa jika dilihat gedung-gedung pemerintah tidak ada yang tingginya lebih dari tujuh lantai, tapi di sisi lain juga ada yang jauh dari area pemerintahan diperbolehkan untuk gedung tinggi-tinggi dan itu sangat bagus.
Mengenai kepastian kepindahan ibu kota, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa hal itu sudah dimulai dengan lomba desainnya setahun yang lalu, study-nya juga sudah dimulai lima tahun yang lalu dan telah diputuskan, sekarang tinggal menunggu Undang-Undang dari DPR.
“Kalau Undang-Undang jadi langsung kita akan lakukan land clearing kemudian pembangunan infrastruktur dasar. Saya kira itu yang segera kita lakukan,” kata Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengiyakan bahwa perpindahan dilaksanakan tahun 2024.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
“Iya. Sesuai rencana seperti itu. Insyaallah sudah pindah,” sambungnya.
Pada peninjauan tersebut Presiden juga didampingi oleh Duta Besar Indonesia untuk Australia Kristiarto Legowo. (R/RE1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren