Jakarta, 18 Dzulhijjah 1436/2 Oktober 2015 (MINA) – Ketua DPR RI Setya Novanto membacakan ikrar pada Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2015 di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (1/10).
Siaran pers DPR RI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan bahwa pada upacara tersebut, Presiden RI Joko Widodo menjadi inspektur upacara, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan sebagai pembaca Teks Pancasila dan Ketua DPD RI Irman Gusman sebagai pembaca Pembukaan UUD 1945.
Dalam kesempatan ini, Novanto menepis perihal isu Presiden akan meminta maaf kepada keluarga anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).“ Tidak ada permintaan maaf dari Presiden, Saya rasa peristiwa sejarah yang sudah berlalu akan selalu dikenang, semuanya telah selesai,” ujarnya.
Ia menambahkan, lebih baik berpikiran maju sebagai NKRI, “Seharusnya kita tidak membuka luka lama bangsa ini. Peristiwa lampau sudah menjadi bagian dari sejarah politik negara kita. Saya berharap, jangan pernah ada pemikiran untuk melupakan sejarah. Namun kita juga harus melihat ke depan untuk tujuan yang lebih baik,” ujar Novanto.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Pada kesempatan yang sama, Presiden Widodo menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak akan meminta maaf kepada keluarga anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) atas peristiwa pembantaian massal pada 30 September 1965.
“Tidak ada pemikiran mengenai minta maaf, sampai detik ini tidak ada ke arah itu,” kata Jokowi seusai memimpin upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kesaktian Pancasila.
Dalam acara tersebut, hadir pula Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan Agus Hermanto serta para Menteri Kabinet Kerja dan Pimpinan Lembaga Negara lainnya. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda