Jakarta, MINA – Presiden Joko Widodo meresmikan gedung baru untuk Sekretariat Himpunan Negara-Negara Asia Tenggara atau ASEAN (ASEC) yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta, pada Kamis (8/8). tanggal lahir ASEAN.
“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim saya resmikan gedung baru Sekretariat ASEAN dan kita serahkan gedung baru ini kepada Sekretaris Jenderal ASEAN, Dirgahayu Asean yang ke-52, long life, terus bersatulah kita, jaya lah ASEAN,” ucap Jokowi saat peresmian.
Jokowi kemudian menyerahkan kunci Sekretariat ASEAN kepada Sekjen, ASEAN Dato Lim Jock Hok disaksikan Menlu. Thailand Don Pramudwnaj yang negaranya saat ini menjabat Ketua ASEAN dan Menlu RI Retno LP Marsudi.
Sebelumnya dalam amanatnya kepala negara mengingatkan, ke depan tantangan akan dihadapi oleh ASEAN sebagai sentral negara-negara Asia Tenggara tidaklah mudah. ASEAN harus terus bergerak cepat untuk pemenuhan kepentingan rakyat dan menghadapi perkembangan zaman.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
Untuk itulah, pembangunan gedung baru Sekretariat ASEAN tersebut merupakan bagian dari kontribusi Indonesia sebagai tuan rumah bagi ASEC sekaligus upaya RI untuk memperkuat ASEAN.
“Indonesia berusaha memfasilitasi ASEAN dalam bergerak cepat dan solid dan bekerja secara efektif dan efisien, dengan pemikiran itu gedung baru ASEAN kita bangun,” ujar Jokowi.
Presiden berharap sebagian besar kegiatan ASEAN nantinya bisa dilaksanakan di gedung tersebut. Menurutnya, hal tersebut hal tersebut dapat mengurangi biaya perjalanan bagi anggota Sekretariat dan Perwakilan tetap ASEAN.
Peresmian Markas Besar ASEAN ini juga bertepatan dengan ulang tahun ASEAN ke-52 yang jatuh setiap tanggal 8 Agustus. ASEAN didirikan di Bangkok tahun 1967 sebagai langkah besar pertama dalam politik luar negeri yang dilakukan Indonesia setelah Orde Baru naik memerintah. Indonesia diwakili Menteri Luar Negeri Adam Malik yang juga seorang wartawan senior pendiri Kantor Berita Antara, dalam deklarasi berdirinya ASEAN itu.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Sebelumnya Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengatakan, konsep dari gedung baru tersebut adalah “Dialog” yang mencerminkan jati diri atau DNA dari ASEAN itu sendiri.
Gedung yang dibangun sejak Januari tahun lalu tersebut berada di atas lahan seluas 11.369 m2 dengan luas bangunan 49,993 m2 dan juga memiliki konsep ramah lingkungan.
Gedung tersebut memiliki dua Tower dengan masing-masing setinggi 16 lantai, yang dilengkapi dengan dua basement dan satu podium yang terdiri dari lima lantai. Konstruksi yang digunakan juga telah mengakomodasi bangunan tahan gempa.
Untuk menghubungkan dua tower, terdapat jembatan penghubung (skybridge) sepanjang 40,5 meter. Jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Indonesia untuk kategori jembatan gedung tanpa penyangga dan mendapatkan piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Gedung ini adalah perluasan dari gedung lama yang membentang dari bundaran CSW sampai sebelah Mabes Polri, maka perluasan ini juga memanfaatkan lokasi bekas kantor Walikota Jakarta Selatan.
Gedung baru ASEC memiliki satu ruang aula utama yang mampu menampung 650 orang, 16 ruang konferensi dan serba guna masing-masing bekapasitas 60 kursi. Selain itu masing-masing negara anggota juga memiliki ruang delegasinya sendiri.
Total anggaran pembangunan gedung ini sebesar Rp448,77 miliar dengan menggunakan sumber dana APBN tahun anggaran 2017-2018. (L/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia