Kairo, 21 Sya’ban 1436/8 Juni 2015 (MINA) – Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi telah meminta maaf kepada bangsanya atas pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh polisi.
“Saya meminta maaf kepada setiap warga negara Mesir yang telah mengalami pelecehan apa pun. Saya bertanggung jawab untuk apa pun yang terjadi pada warga negara Mesir,” kata Sisi pada Ahad, setahun setelah ia menjabat.
Namun dia tidak menyinggung rencana yang jelas untuk mengatasi masalah tersebut, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Sisi berkuasa setelah melakukan kudeta militer terhadap presiden terpilih secara demokratis Muhammad Mursi. Sejak itu, Mursi telah dipenjara dan baru-baru ini divonis hukuman mati atas tuduhan penjebolan penjara secara massal pada 2011.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Aktivis mengatakan, polisi yang kekuatannya berkurang di saat mantan presiden Hosni Mubarak menjabat, sekarang bertindak dengan impunitas. Namun tuduhan itu disangkal oleh Kementerian Dalam Negeri.
Pengadilan baru-baru ini memproses beberapa kasus di mana polisi dituduh membunuh warga sipil, termasuk seorang wanita muda saat revolusi 2011 dan pengacara yang diduga disiksa sampai mati di kantor polisi.
Sumber pengadilan mengatakan, seorang polisi menerima hukuman penjara tiga bulan pada Ahad karena memukul seorang pengacara dengan sepatunya selama perkelahian.
Hal itu menimbulkan harapan bahwa sekelompok polisi yang dituduh melakukan penyiksaan di bawah pemerintahan Mubarak, akan diperkarakan lagi.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Hampir 100 polisi yang mencoba membunuh demonstran pada pemberontakan 2011 telah dibebaskan, bersama dengan mantan Menteri Dalam Negeri Habib Al-Adly dan stafnya.
“Saya katakan kepada anak-anak kami di kepolisian atau lembaga pemerintah, mereka harus sadar bahwa mereka berhadapan dengan manusia,” kata Sisi. (T/P001/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata