Kairo, 17 Dzulhijjah 1437, 19 September 2016 (MINA) – Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi akan bertemu dengan calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump pada Senin (19/9) ini selama kunjungannya ke New York untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB.
Sisi yang terbang ke New York pada Ahad bersama dengan anggota parlemen yang setia kepadanya dan tokoh media.
Media Mesir melaporkan, selain Trump, mereka juga akan bertemu dengan calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton, demikian Alarabiya.co.uk memberitakan yang dikutip MINA.
Bulan lalu, dalam pidato kebijakan luar negeri pertamanya sebagai calon presiden, Trump berjanji untuk bekerja sama dengan Sisi dan Raja Yordania Abdullah untuk memerangi terorisme.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Raja real estate” ini sejak awal kampanyenya telah menyerang dan melarang semua Muslim memasuki AS.
Anggota Parlemen Mesir Nashwa Al-Deeb mengatakan kepada wartawan, dia dan yang lain akan bertemu dengan para pejabat AS untuk memperbaiki “persepsi dan posisi yang salah” tentang Mesir.
Beberapa kunjungan Sisi sebelumnya di Barat telah dirusak oleh protes atau serangan terhadap wartawan yang menemaninya oleh pendukung Muhammad Mursi, presiden yang digulingkan oleh kudeta militer yang dipimpin oleh Sisi pada tahun 2013.
Gereja Koptik Ortodoks Mesir, sekutu setia rezim Sisi, telah mengirimkan pendeta seniornya untuk menasihati pengikutnya di AS untuk menggalang dukungan setibanya Sisi di AS.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Negara-negara Barat dan kelompok hak asasi mengecam keras catatan pelanggaran HAM Mesir dalam tiga tahun sejak penggulingan Mursi.
Pihak berwenang Mesir telah memenjarakan ribuan orang, terutama aktivis MusIim. Mereka juga yang memimpin aktivis sekuler dan liberal di balik pemberontakan 2011 yang menggulingkan Hosni Mubarak.
Pada Ahad, Mesir menolak seruan dari Gedung Putih untuk melepaskan warga negara ganda Mesir-Amerika, Aya Higazi, yang dipenjara atas tuduhan “eksploitasi seksual anak jalanan”. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis