Paris, MINA – Presiden Prancis Emmanuel Macron bebas dari gejala Covid-19, kata kantornya pada Kamis (24/12), sepekan setelah dia dinyatakan positif mengidap virus corona.
Istana Elysee mengatakan, Presiden yang berada dalam isolasi diri di kediaman resmi dekat Paris, tidak perlu lagi tetap berada di karantina, Nahar Net melaporkan.
Macron “tidak menunjukkan gejala pada tahap ini”, kata pernyataan itu, dan “isolasi Presiden karena itu dapat berakhir setelah tujuh hari.”
Macron tetap bertanggung jawab atas “masalah-masalah utama negara kita saat ini” selama isolasi dirinya, dan akan terus melakukannya dalam beberapa jam dan hari mendatang, kata pernyataan Istana.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Pihak berwenang Prancis khawatir bahwa periode liburan Natal dapat melihat lonjakan infeksi baru, setelah total kematian akibat Covid di negara itu naik menjadi hampir 62.000 pekan ini.
Pihak berwenang mengatakan pada Rabu malam (23/12) bahwa hampir 15.000 kasus baru telah dilaporkan dalam 24 jam sebelumnya, dan 278 kematian baru.
Kampanye vaksinasi akan dimulai pada hari Ahad, dengan petugas kesehatan dan orang tua di antara yang pertama mendapatkan suntikan, kata pemerintah.
Uni Eropa memberikan lampu hijau untuk vaksin virus korona Pfizer-BioNTech pada hari Senin (21/12), membuka jalan bagi inokulasi pertama yang dimulai di 27 negara segera setelah Natal.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Otoritas kesehatan HAS Prancis pada hari Kamis menyetujui vaksin itu untuk digunakan di Prancis. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas