Kairo, MINA – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Gaza adalah “dua juta orang yang terkepung” dan bukan “proyek real estat.”
Macron berbicara dalam kunjungannya ke kota El Arish, yang terletak 50 kilometer dari perlintasan Rafah antara Gaza dan Mesir. Jaridah Al-Quds melaporkan, Selasa (8/4).
Dia mengecam keras serangan pendudukan Israel terhadap paramedis, dan menuntut agar kebenaran sepenuhnya diungkapkan mengenai pembunuhan tenaga medis.
Macron juga mengecam penargetan kru bantuan dan pekerja kemanusiaan di Gaza, dua pekan setelah 15 paramedis tewas di Rafah, Jalur Gaza selatan.
Baca Juga: FAO: Kekeringan Kian Buruk di Afghanistan
Presiden Macron berkunjung ke Mesir untuk agenda bersama Presiden Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Yordania Abdullah II guna pembicaraan masalah terkini terkait Gaza.
Pada pernyataan sebelumnya, Macron mendukung lanjutan gencatan senjata di Jalur Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Suriah Gelar Pertemuan Rahasia dengan Pejabat Israel di UEA, Isyarat Normalisasi?