Moscow, 15 Dzulqa’dah 1435/10 September 2014 (MINA) – Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbicara dengan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko melalui telepon tentang kelanjutan kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara pasukan pemerintah dengan oposisi di Ukraina Timur.
Pusat pers Kremlin mengeluarkan pernyataan tertulis, Rabu (10/9), mengatakan kedua pemimpin sepakat tentang pentingnya kedua belah pihak mematuhi gencatan senjata yang bertujuan mengakhiri lima bulan pertumpahan darah di Ukraina.
Kremlin mengatakan, Putin menegaskan bahwa Moskow berkomitmen untuk menyelesaikan krisis menggunakan cara-cara damai, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj islamic News Agency (MINA).
Pemimpin pro-Rusia di provinsi Luhansk, Ukraina Timur, mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka tidak akan menyerah memperjuangkan kemerdekaan meskipun kesepakatan gencatan senjata disepakati pada 5 September.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Perjanjian yang sedang dipantau oleh Ukraina, Rusia dan OSCE itu, terdiri dari gencatan senjata segera di wilayah tersebut; pemantauan gencatan senjata oleh OSCE; penerapan desentralisasi hukum oleh Ukraina; distribusi kekuasaan lebih kepada pemerintah daerah di Donetsk dan Luhansk; dan penyelenggaraan pemilu awal di kedua kota.
Kedua wilayah timur separatis, Luhansk dan Donetsk, secara sepihak memproklamasikan kemerdekaannya dari Ukraina menyusul referendum kontroversial dukungan Moscow pada 11 Mei.
Menurut PBB, lebih dari 3.000 orang telah tewas dalam konflik di wilayah tersebut. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel