Belgrade, MINA – Presiden Republik Serbia Aleksandar Vucic menegaskan, negaranya tidak akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem dan berkomitmen penuh pada hukum internasional dan legitimasi internasional.
Menurut Wafa, hal tersebut Presiden Vucic sampaikan kepada Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina Riyad Al-Maliki di Istana Kepresidenannya, Belgrade, Serbia, Ahad (10/10).
Dalam pertemuan itu Presiden Serbia juga menyambut baik peningkatan hubungan negaranya dengan Palestina dan kesediaan untuk menghadiri pertemuan Komite Bersama Serbia-Palestina.
Sementara itu, Al-Maliki berterima kasih kepada Presiden Vucic karena menerimanya dan mencerminkan kedalaman hubungan antara kedua negara.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Ia juga menghargai visi Presiden Serbia tentang pentingnya konsultasi politik di tingkat kementerian luar negeri dan dimulainya kerja komite bersama kedua negara.
Tahun lalu, Serbia sempat dilaporkan akan memindahkan Kedubes untuk Israel di Tel Aviv ke Yerusalem menyusul kesepakan normalisasi yang ditengahi Amerika Serikat (AS).
Kesepakatan itu dibuat dalam dua hari pertemuan Presiden AS (saat itu) Donald Trump, Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti.
Persetujuan tersebut mencakup pengakuan timbal balik antara Israel dan Serbia dan kerja sama di bidang ekonomi, yang termasuk upaya menarik investasi hingga pembukaan lapangan kerja. (T/R5/P1)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)