Presiden Sisi Tunjuk Seorang Jenderal Jadi Menteri Perhubungan Mesir Baru

Kairo, Mesir, MINA – Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi pada Ahad (10/3) menunjuk seorang jenderal militer Mesir untuk menjadi menteri perhubungan yang baru.

Keputusan itu dikeluarkan Al-Sisi setelah menteri sebelumnya mengundurkan diri menyusul kecelakaan kereta api yang menewaskan lebih dari 20 orang di stasiun utama Kairo bulan lalu.

Berbicara pada sebuah upacara seremonial Hari Syuhada di ibukota Mesir, Kairo, Presiden Sisi, mengatakan bahwa Komandan Otoritas Teknik Angkatan Darat Mesir, Mayor Jenderal Kamil Al-Wazir diangkat untuk menjabat sebagai Menteri Perhubungan Mesir yang baru.

Sesuai dengan hukum Mesir, Menteri Wazir yang baru harus mengambil sumpah setelah ada persetujuan parlemen, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA.

“Saya menyerahkan portofolio ini kepada perwira militer terbaik,” kata Sisi.

Wazir telah menjadi Komandan Otoritas Teknik Angkatan Darat Mesir sejak 2015.

Unit ini berada di balik banyaknya mega proyek militer termasuk proyek baru di sebelah timur Kairo dan pembangunan infrastruktur lainnya mulai dari rumah sakit hingga instalasi pengolahan limbah.

“Anda harus memperkenalkan jaringan kereta api baru ke Mesir pada Juni 2020,” kata Sisi kepada Wazir dalam upacara tersebut.

Menteri Perhubungan Hisham Arafat mengundurkan diri pada 27 Februari akibat dari sebuah kecelakaan di stasiun kereta ibukota Kairo yang menewaskan 22 orang dan menyebabkan lebih dari 40 orang lainnya luka-luka.

Sebuah lokomotif tanpa mekanik menabrak penghalang di ujung rel dengan sangat cepat. Setelah kejadian itu, sebanyak 12 orang ditahan.

Sejak menjabat pada tahun 2014, Presiden Sisi telah menunjuk perwira tinggi militer untuk menempati posisi pejabat tinggi, termasuk menjadi gubernur.

Sementara, Angka kasus kecelakaan transportasi di Mesir, terutama kereta api, menunjukkan jumlah yang luar biasa. Pada 2017 Badan Statistik Nasional Mesir mengatakan, ada sebanyak 1.793 kecelakaan kereta api terjadi di Mesir.(T/Gun/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)