Canberra, MINA – Seorang pria Australia telah didakwa melakukan pelanggaran terkait terorisme, ketika dokumen pengadilan mengungkapkan ia diduga menyerukan pembunuhan terhadap Muslim dan Yahudi non-kulit putih, media lokal melaporkan pada Kamis (10/12).
Asisten Komisaris Polisi Federal Australia untuk Penanggulangan Terorisme Scott Lee mengatakan, pria tersebut, berasal dari kota Albury di New South Wales Selatan. Demikian Anadolu Agency melaporkan.
Selama di tahun 2020, secara teratur menggunakan forum media sosial dan aplikasi komunikasi untuk mendorong orang lain melakukan tindakan kekerasan untuk mendukung ideologi sayap kanan yang ekstrem.
“Satu-satunya tujuan dari kegiatan hari ini adalah untuk memastikan keselamatan komunitas dengan mencegah perencanaan lebih lanjut, persiapan, atau advokasi oleh pria ini yang dapat mengakibatkan serangan di Australia,” ujar Scott Lee.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Tyler Jakovac, ditangkap dari rumahnya pada Rabu pagi (9/12), ia didakwa dengan dua dakwaan, mendorong kekerasan terhadap anggota atau kelompok, mendukung terorisme. Jika terbukti bersalah, dapat dipenjara hingga 12 tahun untuk setiap pelanggaran.
Polisi Australia juga menuduh Jakovac membagikan instruksi pembuatan bom dan menyatakan dukungannya untuk ideologi ekstremis melalui layanan pesan terenkripsi. (T/Hju/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)