Pria Bertopeng Tembaki Bus, Puluhan Kristen Mesir Tewas

 

Kairo, 1 Ramadhan 1438/27 Mei 2017 (MINA) – Sekelompok pria bertopeng bersenjata menyerang sebuah bus yang membawa orang-orang Kristen Koptik di Mesir selatan pada hari Jumat (26/5) pagi.

Pejabat setempat mengatakan, sedikitnya 28 orang tewas dan melukai 25 lainnya. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan, para penyerang di tiga truk pick-up menembaki bus tersebut saat membawa pengunjung menuju biara Anba Samuel Coptic di dekat kota selatan Minya, lebih dari 200 kilometer dari Kairo.

Gambar bus yang disiarkan di televisi pemerintah Mesir menunjukkan bahwa kendaraan tersebut dipenuhi oleh peluru dan jendelanya lepas.

Rekaman ponsel yang beredar di situs media sosial Mesir menunjukkan beberapa korban yang telah ditembak tergeletak di pasir di sekitar bus.

Televisi pemerintah mengutip seorang pejabat Kementerian Kesehatan yang mengatakan bahwa “sejumlah besar” korban adalah anak-anak.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Otoritas agama terkemuka Mesir, Al-Azhar, mengutuk penembakan yang terjadi pada awal dimulainya bulan suci Ramadhan.

“Kejadian Minya tidak dapat diterima oleh Muslim dan Kristen, dan ini menargetkan stabilitas Mesir,” kata Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb dalam sebuah pernyataan.

Penembakan tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian serangan mematikan terhadap komunitas Kristen Koptik di Mesir.

Pada bulan April, pengeboman bunuh diri terjadi di kota Delta Nil di Tanta dan Alexandria yang membunuh 46 jemaat dan melukai lebih dari 100 lainnya, saat mereka merayakan misa Palm Sunday.

Koptik merupakan warga minoritas, terdiri sepersepuluh dari populasi Mesir yang berjumlah lebih dari 92 juta orang. Mereka telah mengalami serangan berturut-turut sejak digulingkannya Presiden Islam Mohamed Morsi dalam kudeta militer 2013 yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Abdel Fattah El-Sisi. Sisi kini menjadi Presiden Mesir. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)