Jakarta, MINA – Pimpinan Pusat Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) bersama IA-ITB (Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung) sepakat menjalin kolaborasi digitalisasi, khususnya dalam membangun platform digital untuk meraih, merangkul dan menghubungkan para pemuda remaja masjid di Indonesia yang kini kian melek digital.
“Kecanggihan dan kemajuan teknologi, dapat dimanfaatkan untuk memberikan kemudahan dalam mengorkestrasikan kegiatan yang dilakukan di berbagai daerah, pendataan anggota, hingga ke pembinaan (kaderisasi) maupun pengembangan selanjutnya,” kata Ketua Umum PP PRIMA DMI, Ahmad Arafat Aminullah, saat bersilaturhim ke kantor sekretariat IA-ITB di kawasan Patra Kuningan, Jakarta, Selasa (7/12).
Arafat didampingi Sekjend Fajar Iman Hasanie, Wasekjen. Hilkadona dan Ketua Umum PD PRIMA Tangerang, Heru Huzainy.
Kedatangan rombongan PRIMA DMI diterima dengan hangat oleh Ketua IA ITB, Gembong Primadjaja didampingi Dr. Abd. Luky.
Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup
Selama hampir dua jam, pembicaraan hangat dan penuh keakraban mengalir – saling bertukar informasi, ide dan berdiskusi mengenai topik kepemudaan, masa depan bangsa Indonesia, dan spirit kolaborasi.
Secara khusus, Arafat yang juga merupakan Alumnus ITB angkatan Milenial itu menyampaikan rasa kesyukurannya yang tak terhingga atas tawaran baik dan indikator kolaborasi positif untuk mempermudah terhubungnya para remaja masjid seantero Indonesia melalui ruang digital – yang saat ini sudah merupakan kelaziman dan keniscayaan.
“Para pemuda harus mampu menempatkan diri sebagai penggerak dan aktor pejuang kemajuan peradaban alih-alih hanya sebagai objek yang termarjinalkan dan dikomoditaskan begitu saja,” katanya.
Arafat juga mengatakan, begitu banyak potensi yang terpendam di setiap anak-muda bangsa yang religius dan cinta damai ini, dan potensi tersebut harus menjelma sebagai sebuah peran-positif juga memberi pengaruh-baik bagi terjaganya tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan dan kebangsaan Indonesia yang majemuk.
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional
Dia menyampaikan terima kasih atas sambutan dan juga mengucapkan Selamat dan Sukses atas hadirnya pengurusan IA-ITB 2021-2025 di bawah kepemimpinan Gembong Primadjaja dan jajarannya.
Ia mengatakan sengaja datang untuk bersilaturahmi, tukar menukar pikiran dan membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya di antara dua lembaga perkumpulan yakni Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia dan Ikatan Alumni ITB.
Pertemuan dan shilaturrahmi ini cukup bersejarah dan memiliki arti tersendiri, karena ini adalah pertemuan resmi yang pertama antara kedua organisasi/perkumpulan.
PRIMA DMI merupakan lembaga keorganisasian kepemudaan yang menjadi ruang temu berhimpunnya dan berkumpulnya para pemuda remaja masjid seluruh Indonesia.
Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa
Menurut Arafat, remaja masjid Indonesia memiliki potensi yang sangat besar mengingat ada 800.000 titik masjid di seluruh Indonesia sehingga tidak kurang potensi remaja masjid seIndonesia yang bisa dibina tak kurang dari 8 juta jiwa – yang juga notabene merupakan kaum milenial.
Adapun Ikatan Alumni ITB, adalah wadah perkumpulan para alumni dari Institut Teknologi Bandung sebuah institusi pendidikan yang telah berdiri sejak lebih dari seabad lalu – sebuah institusi yang banyak menghasilkan tidak hanya teknokrat ulung tapi juga Usahawan (Entrepreneur) dan negarawan.
Sementara menurut Gembong, Indonesia saat ini mengalami apa yang kita sebut sebagai “bonus demografi”, namun “bonus demografi” itu bisa saja berubah menjadi petaka demografi apabila “kuantitas” Sumber Daya Manusia Indonesia, khususnya mereka yang produktif di usia mudanya, tidak mampu berkembang secara optimal untuk berubah menjadi “kualitas” manusia Indonesia yang maju.
Lebih jauh, Gembong menuturkan, bahwa era saat ini adalah eranya para pemuda (generasi Millenial) dan remaja (gen-Z).
Baca Juga: Menteri Abdul Mu’ti: Guru Agen Peradaban
Telah banyak terjadi perubahan (disrupsi) dan pergeseran (shifting) dalam banyak segi kehidupan dewasa ini. Dahulu, orang berlomba-lomba untuk menjadi insinyur, sebagai contoh, namun kini anak-anak muda lebih senang menjadi “Content Creator” dan menggunakan kreativitasnya untuk memaksimalkan potensi, minat dan bakatnya.
“Dengan demikian, para pemuda dan remaja masjid memiliki potensi dan peran strategis dalam ikut menentukan nasib dan masa depan bangsa ini ke depan,” ujar Gembong.
Arafat pun menambahkan, salah satu misi PRIMA DMI di kepemimpinannya ialah untuk mengangkat harkat dan martabat para pemuda dan remaja masjid di Indonesia yang sebagian besar masih termarjinalkan dan belum berdaya secara optimal.
Sementara masjid kian bertambah fungsinya di tengah-tengah masyarakat, termasuk mengambil contoh riil bagaimana masjid menjadi sentra vaksinasi dan PRIMA DMI telah melakoni peran aktif dalam ikut mensukseskan fungsi sosial kemasyarakatan tersebut.
Baca Juga: Jelang Pencoblosan, Calon Wabup Ciamis Meninggal Dunia
“Sehingga, masjid dan remaja masjidnya yang aktif, dinamis dan kreatif ditantang untuk mampu membangun sebuah ekosistem dan habitat yang berdayaguna dan bermanfaat secara luas,” pungkasnya.
Ketua IA-ITB Gembong pun menyambut baik misi mulia ini dan mengingatkan bahwa potensi besar yang dimiliki oleh pemuda remaja masjid seIndonesia harus dapat dikristalisasikan untuk membawa dampak dan memberi gaung yang signifikan.
“Apalagi pemuda di Indonesia akan sangat menentukan masa depan dan sejarah bangsa ini dalam beberapa tahun yang akan datang. Ia secara khusus mengapresiasi inisiatif dari PRIMA DMI untuk “connecting the dots”, menjalin simpul-simpul kolaborasi baru, berteman baik dengan siapa saja secara inklusif – sebuah wujud geraklaku organisasi kepemudaan yang ikut merawat keutuhan NKRI yang Berbhinneka,” tambah Gembong.(R/R1/P1)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini
Mi’raj News Agency (MINA)