Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prima DMI, Pamastha dan Go Hijrah Adakan Webinar Bahas Krisis Kemanusiaan Uyghur

Rana Setiawan - Rabu, 23 Desember 2020 - 20:04 WIB

Rabu, 23 Desember 2020 - 20:04 WIB

7 Views

Jakarta, MINA – Isu krisis kemanusiaan terhadap komunitas muslim di Uyghur Cina menjadi perbincangan hangat dunia beberapa tahun terakhir. Simpang siurnya informasi kebenaran pelanggaran hak asasi manusia terhadap komunitas muslim di Uyghur masih menjadi tanda tanya.

Untuk menjawab hal tersebut, Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (Prima DMI), Yayasan Pamong Athabrata dan Komunitas Go Hijrah mengadakan serial Webinar terkait Isu kemanusiaan yang menimpa umat Islam di dunia khususnya komunitas muslim di Uyghur Provinsi Xinjiang Cina pada Sabtu, 19 Desember 2020.

Ketua Umum Prima DMI Ahmad Arafat Aminullah menyampaikan alasan dilaksanakannya webinar ini sebagai ajang menggali fakta yang sebenarnya terjadi terhadap isu kemanusiaan tersebut.

“Webinar ini dilaksanakan untuk menjadi ajang penggalian fakta objektif lebih jauh atas pemberitaan seputar kondisi Uyghur yang berhembus sudah cukup lama di beberapa media di Indonesia namun belum mendapatkan porsi perhatian dan respon yang seharusnya dari berbagai pihak, khususnya kaum muslimin di Indonesia” kata Arafat dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: BBPOM Semarang Minta Roti Okko Ditarik Dari Pasaran

Webinar yang dilaksanakan dengan tema “Meneropong Sejarah Krisis Kemanusiaan Terhadap Minoritas Muslim” tersebut menghadirkan narasumber Direktur Uyghur Human Right Project-USA Omar Kanat (Direktur Uyghur Human Right Project), Drs. H. Bunyan Saptomo (Mantan Duber RI untuk Bulgaria), Str. Nursiman (Aktivis Uyghur Surivor), dan Ustad Ahmad Syauqi (Aktivis Muslim).

Kegiatan webinar ini merupakan rangkaian serial webinar kemanusiaan yang akan digelar beberapa kali dengan tetap fokus membicarakan isu kemanusiaan di Uyghur dengan pendekatan yang berbeda.

“Tema webinar yang pertama kami angkat ialah tentang bagaimana Meneropong Sejarah Krisis Kemanusiaan Terhadap Minoritas Muslim. Dari sini kami ingin menyampaikan bahwa apa yang terjadi di masa kini bagi kita umat Islam pada umumnya, maupun pada beberapa eksponen unsur golongan Islam tertentu pada khususnya, tidaklah dapat dipisahkan dari rangkaian kisah sejarah di masa lalu,” jelas Arafat.

Puncak dari kegiatan webinar ini akan dilaksanakan pada awal Tahun 2021 dengan mengangkat tema “Menentukan Sikap dan Mendorong Resolusi terhadap Krisis Kemanusiaan Uyghur – Tanggungjawab dan Peran Utama Muslim Indonesia. “

Baca Juga: Sebanyak 1.562 Peserta Lulus Uji Kompetensi Calon Mahasiswa Al Azhar Mesir

Dia mengharapkan, kegiatan ini akan dapat memberikan gambaran secara komperhensif terkait masalah kemanusiaan di dunia. “Tentu ini adalah proses awal dari perjalangan panjang kami, para pemuda Islam yang memiliki perhatian, untuk terus mengawal dan mengadvokasi isu seputar Islam Internasional seperti ini – selain tetap mengikuti isu isu lain di dalam negeri,” pungkas Arafat.(L/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
MINA Millenia