Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produsen Senjata Saudi Bentuk Usaha Patungan dengan Perusahaan AS

Rudi Hendrik - Senin, 22 Februari 2021 - 10:02 WIB

Senin, 22 Februari 2021 - 10:02 WIB

3 Views

Jet tempur Arab Saudi. (Foto: YouTube Screen Capture)

Riyadh, MINA – SAMI, sebuah perusahaan industri militer Arab Saudi, menandatangani perjanjian kerjasama dengan perusahaan AS Lockheed Martin, Ahad (21/2), untuk membentuk usaha patungan.

Kesepakatan dibuat ketika Washington meninjau penjualan senjata untuk Kerajaan.

Kesepakatan itu diumumkan oleh Industri Militer Arab Saudi (SAMI) yang mengatakan akan memiliki 51 persen dari usaha itu, untuk memproduksi persenjataan guna meningkatkan kemampuan militer Kerajaan, Nahar Net melaporkan.

“Usaha patungan ini akan mengembangkan kemampuan industri dalam negeri melalui transfer teknologi dan pengetahuan serta pelatihan warga negara Saudi untuk membuat produk dan memenuhi kebutuhan angkatan bersenjata Kerajaan,” kata SAMI dalam pernyataannya.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Arab Saudi telah lama menjadi importir senjata global utama.

Namun, beberapa negara Barat sekarang menolak untuk menjual senjata ke Kerajaan karena perannya dalam konflik di negara tetangga Yaman.

Awal bulan ini, pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengumumkan penghentian dukungan untuk operasi ofensif Arab Saudi dalam perang yang menghancurkan di Yaman.

Pemerintahan Biden juga mengatakan sedang meninjau penjualan senjata kepada Kerajaan.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Namun, Wakil Presiden Lockheed Martin Timothy Cahill mengatakan, kesepakatan hari Ahad menandai “tonggak besar” bagi perusahaan AS.

Lockheed Martin adalah salah satu industri militer AS  yang terlibat dalam proyek sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) senilai AS $ 15 miliar di Arab Saudi, yang merupakan bagian dari kesepakatan besar yang disetujui Presiden AS Donald Trump pada 2017. (T/RI-1/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah