Bogor, MINA – Prof. Dr. Abd Al-Fattah El-Awaisi, guru besar bidang hubungan internasional di beberapa perguruan tinggi di Inggris, Turkiye, dan Malaysia, mengatakan, Baitul Maqdis merupakan cerminan kondisi kaum muslimin.
“Sebagai cerminan kondisi kaum Muslimin, maka jika Baitul Maqdis di bawah tangan kekuasaan muslimin, tandanya kaum muslimin kuat. Begitu pula sebaliknya, ketika Baitul Maqdis berada di bawah kekuasan di luar muslimin, menunjukkan lemahnya muslimin,” ujarnya pada pemaparan materi Saladin Camp jenjang Advance di kompleks Pesantren MILBos International, Kampung Maghfirah, Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (19/20).
Menurutnya, Baitul Maqdis membutuhkan umat Islam, dan umat Islam pun membutuhkan Baitul Maqdis, saling membutuhkan.
Bagi Prof. El-Awaisi, yang telah melakukan penelitian tentang Baitul Maqdis dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun menegaskan, Baitul Maqdis merupakan simbol kehormatan Umat Islam.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia Senam 2025 Resmi Dibuka di Jakarta
“Tidak ada kemuliaan bagi Muslimin kecuali dengan Baitul Maqdis. Karenanya Baitul Maqdis bukan hanya isu orang-orang Palestina, tetapi persoalan global kaum Muslimin,” lanjutnya.
Baitul Maqdis adalah kunci perdamaian dunia. Siapa yang menguasai Baitul Maqdis mereka akan menguasai dunia, imbuhnya.
“Merupakan sebuah kejahatan ketika umat Muslimin membiarkan isu Baitul Maqdis menjadi isu lokal orang Palestina. Kita tahu Umar bin Khattab, Nuruddin Zanki, Imaduddin Zanki, Shalahuddin Al-Ayyubi, Saifuddin Al-Qutuz, mereka semua bukan orang Palestina, tapi peduli Baitul Maqdis,” imbuhnya.
Ia berharap, para peserta setelah mengikuti daurah tersebut, dapat meneruskan pengetahuan yang diperolehnya untuk memberikan kabar gembira dan harapan optimisme akan pembebasan Baitul Maqdis, serta menjadikan isu Baitul Maqdis sebagai trending topic di seluruh lapisan masyarakat.
Baca Juga: Lima Bencana Baru Terjadi di Indonesia, Cuaca Ekstrem Jadi Pemicu Utama
Saladin Camp jenjang Advance yang dilaksanakan 17-19 Oktober, merupakan kelanjutan dari jenjang Basic, Intermediate 1 dan Intermediate 2.
Saladain Camp diselenggarakan di Pesantren MILBos International (Maghfirah Islamic Leadership Boarding School), dilahan seluas 42 hektar di kaki Gunung Pangrango, Jawa Barat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: STQH Nasional 2025 Ditutup, Kemenag Serukan Cinta Al-Quran