Semarang, MINA – Prof. Dr. Abd Al-Fattah El-Awaisi menegaskan agar peserta daurah jangan berhenti setelah penutupan, tapi terus menyebarkan budaya Baitul Maqdis di tengah masyarakat.
“Kami amanahkan kepada kalian sebagai generasi Al-Maqdisi untuk menyampaikan kepada komunitas kalian apa yang didapat dari daurah ini. Menjadi tanggung jawab aqidah kita semuanya melanjutkan apa-apa yang telah dikerjakan oleh Rasulullah dan para sahabatnya dalam memberikan perhatian terhadap Baitul Maqdis,” ujar Prof El-Awaisi pada penutupan Saladin Camp VI Daurah Baitul Maqdis di Islamic Center Asrama Haji Semarang, Ahad (23/11) sore.
“Buatlah inisiatif-inisiatif cemerlang, mulailah dengan istilah-istilah Islam dari Al-Quran dan Hadits, bacalah surat Al-Isra setiap malam sebagaimana Rasulullah melakukannya,” ujar pakar Baitul Maqdis kelahiran Baitul Maqdis itu.
Ia menambahkan, agar peserta daurah membudayakan hal-hal yang berhubungan dengan Baitul Maqdis di keluarga, komunitas dan masyarakat pada umumnya.
Baca Juga: MER-C Siapkan Ribuan Paket Bantuan Musim Dingin untuk Warga Gaza
“Sebarkan optimisme dan harapan pembebasan Baitul Maqdis dan Masjidil Aqsa,” lanjutnya.
Prof El-Awaisi meyakini, Indonesia menjadi wilayah yang akan memimpin pembebasan Baitul Maqdis dalam ranah ilmu pengetahuan.
Daurah yang digelar oleh Aqsa Working Group (AWG) Wilayah Jawa Tengah diikuti sekitar 70 peserta dari berbagai daerah dari Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta dan Lampung. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Yayasan MATAIN Gelar “Moslem Youth Camp 2025” untuk Pembinaan Remaja Masjid
















Mina Indonesia
Mina Arabic