Bogor, MINA – Menanggapi penutupan gerbang Masjid Al-Aqsha oleh pasukan Zionis Israel, ulama Palestina Syaikh Prof Dr Mahmoud Hasyim Anbar mengatakan, itu menunjukkan pasukan Israel sebenarnya bangsa penakut dan lemah.
“Pasukan Zionis sudah berkali-kali berusaha menutup gerbang Al-Aqsha. Namun tidak lama pasti dibuka kembali. Mereka takut dan lemah menghadapi reaksi umat Islam,” ujar Guru Besar Universitas Islam Gaza itu di Kompleks Ma’had Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Ahad (19/8/2018).
Ia menambahkan, umat Islam di sekitar Al-Aqsha bagai satu rumah besar. Jika gerbang ditutup, maka seketika warga pasti berdemonstrasi sampai gerbang dibuka kembali.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Mereka tidak khawatir, sebab ibu-ibu pun menyiapkan makanan, minuman dan lainnya untuk bekal demo. Sementara pasukan Zionis kepanasan dan kelelahan,” ungkapnya.
Warga pun akan berbondong-bondong melakukan shalat di sepanjang jalan dan kawasan di luar gerbang Al-Aqsha.
“Mereka hanya berani menyerang dari belakang tembok,” imbuhnya.
Umat Islam dari pelosok penjuru, Tepi Barat hingga Jalur Gaza pasti akan bergerak mendekat ke Al-Aqsha. Seperti ketika detektor elektronik diterapkan di gerbang Al-Aqsha.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sampai akhirnya, detektor pun dicabut, dan gerbang pun dibuka kembali.
“Setelah dibuka kembali, warga menyebutnya seperti pembebasan Fathu Makkah,” ujarnya.
Prof Anbar hadir ke Indonesia atas undangan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dalam rangka mempererat silaturrahim dan untuk menyampaikan perkembangan perjuangan bangsa Palestina.
Ia memberikan ceramah di beberapa kota di Indonesia tentang perjuangan Palestina, bimbingan Ulumul Quran di Shuffah Al-Quran Abdullah bin Mas’ud Lampung, hingga ikut menyaksikan pertandingan sepakbola Asian Games antara kesebelasan Palestina melawan Indonesia di stadion Bekasi. (L/RS2/P1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)