Yerusalem, MINA – Prof. Dr. Omar Yaghi, seorang ilmuwan Palestina yang tumbuh di kamp pengungsi Yordania memenangkan hadiah perdamaian Nobel dalam bidang kimia atas karyanya mengembangkan bentuk baru arsitektur molekuler yang berpotensi membatasi dampak perubahan iklim.
Omar Yaghi dianugerahi hadiah tersebut bersama Susumu Kitagawa dan Richard Robson atas “pengembangan kerangka logam-organik” (MFO), konstruksi antar molekul yang dapat digunakan untuk menangkap dan menyimpan atau memecah gas dan bahan kimia berbahaya. Laporan MEE, Rabu (8/10).
Akademi Nobel mengatakan, MFO dapat digunakan untuk “memanen air dari udara gurun, menangkap karbon dioksida, menyimpan gas beracun, atau mengkatalisis reaksi kimia.”
Pernyataan menambahkan bahwa penemuan tersebut “dapat berkontribusi dalam memecahkan beberapa tantangan terbesar umat manusia”.
Baca Juga: Sunan Ampel: Pelita Peradaban Islam di Tanah Jawa
Omar Yaghi mengatakan dalam wawancara telepom dengan Adam Smith, Kepala Bagian Ilmiah untuk Nobel Prize Outreach, “ia merasa gembira, dan terharu”.
Smith mencatat bahwa Yaghi (60 tahun), adalah peraih Nobel pertama yang lahir di kamp pengungsi di Yordania.
Yaghi lahir dan dibesarkan di kamp pengungsi Palestina di Amman, ibu kota Yordania, sebelum pindah ke AS saat ia berusia 15 tahun.
“Saya tumbuh di rumah yang sangat sederhana,” kenang Yaghi.
Baca Juga: Atif Dudakovic; Bosnia dan Gaza
“Ada puluhan orang di satu ruangan kecil, berbagi ruangan dengan ternak yang dulu kami pelihara. Saya lahir di keluarga pengungsi dan orang tua saya hampir tidak bisa membaca atau menulis,” ujarnya.
“Ini adalah perjalanan yang cukup panjang, dan sains memungkinkan Anda melakukannya. Sains adalah kekuatan penyeimbang terbesar di dunia. Orang pintar, orang berbakat, orang terampil ada di mana-mana. Itulah sebabnya kita harus benar-benar fokus untuk memaksimalkan potensi mereka,” ujarnya.
Raja Yordania Abdullah II mengucapkan selamat kepada ilmuwan tersebut dalam sebuah postingan di X, dengan menulis: “Bangga kepada ilmuwan Yordania, Profesor Omar Yaghi, karena memenangkan Hadiah Nobel Kimia 2025. Prestasinya adalah kebanggaan Yordania.”
Yaghi memperoleh gelar doktor dalam bidang kimia dari Universitas Illinois dan saat ini menjadi guru besar di Universitas California, Berkeley. []
Baca Juga: Abu Paya Pasi; Ulama Kharismatik Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Aceh
Mi’raj News Agency (MINA)