Prof Steve Tamari Patah Tulang Usai Dipukuli Polisi Saat Aksi Pro-Palestina di AS

Sebuah video yang diposting ke X menunjukkan penangkapan profesor Southern Illinois University Edwardsville Steve Tamari (jaket kuning) di Universitas Washington pada Sabtu, 27 April 2024. [Foto: tangkapan layar X]

Washington, MINA – Seorang profesor di Southern Illinois University Edwardsville, Steve Tamari (65) saat ini masih dirawat di rumah sakit akibat dipukuli secara brutal oleh polisi ketika mengikuti aksi pro-Palestina di Universitas Washington di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat.

Presiden Dewan Aldermen St. Louis, Megan Green membenarkan kabar tersebut melalui postingan di akun X, sebelumnya dikenal Twitter.

“Profesor ini dirawat di rumah sakit karena luka-lukanya. Satu-satunya kekerasan yang terjadi pada hari Sabtu (27/4) adalah yang dilakukan oleh polisi atas perintah administrasi Universitas Washington,” ujar Green, dikutip MINA pada Rabu (1/5).

Al Mayadeen melaporkan, Tamari menderita beberapa patah tulang rusuk dan tangan. Dokter yang merawatnya mengatakan kepadanya, dia beruntung masih hidup.

Baca Juga:  Syarat Gabung OECD Harus Kerja Sama dengan Israel, Sukamta: Jangan Gadaikan Konstitusi 

Tamari bersama istrinya, Sandra, termasuk di antara mereka yang ditangkap dalam aksi perkemahan kampus untuk Gaza.

“Saya ditangkap di perkemahan Gaza di Universitas Washington di St. Louis pada hari Sabtu,” tulis Sandra di X pada Selasa (30/4).

“Suami saya, seorang profesor berusia 65 tahun di Southern Illinois University Edwardsville, dipukuli secara brutal oleh polisi. Ini adalah video penangkapannya. Dia mengenakan jaket kuning,” tulis Sandra sembari melampirkan video yang memperlihatkan kekerasan polisi Washington.

Sandra mengatakan, Universitas Washington di St. Louis menggunakan kekerasan terhadap mahasiswa, dosen, staf, dan komunitasnya untuk mempertahankan “keterlibatannya dalam genosida.

Ia mengimbuhkan, “Kami tidak terpengaruh dan St Louis akan terus bangkit untuk Palestina.”

Baca Juga:  Tanggapi Aksi Mahasiswa, Harvard University Pertimbangkan Divestasi dengan Israel

Pada Selasa (30/4), kelompok aktivis Resist Universitas Washington mengadakan konferensi pers di Forest Park di mana pernyataan dari Steve Tamari dibacakan, News Week melaporkan.

“Selama tujuh bulan terakhir, saya sangat menderita menyaksikan rakyat saya di Palestina dibantai dengan bom dan dana AS. Saya bergabung dengan protes yang dipimpin mahasiswa pada hari Sabtu untuk menghentikan genosida dan mendukung serta melindungi murid-murid,” bunyi pernyataan Steve Tamari.

Laporan berbagai media lokal menyatakan, lebih dari 100 orang ditangkap di kampus tersebut pada Sabtu lalu dalam aksi pro-Palestina itu.

Aksi itu menyerukan Universitas Washington untuk melakukan divestasi dari Boeing sebagai akibat dari tindakan genosida Israel di Gaza.[]

Baca Juga:  PM Slovakia Ditembak, Kondisinya Kritis

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Arina Islami

Editor: Rendi Setiawan