Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof Syeikh Shiyam Imam Masjid Al-Aqsha Era 1980-an Wafat di Sudan

Hasanatun Aliyah - Jumat, 15 Februari 2019 - 22:13 WIB

Jumat, 15 Februari 2019 - 22:13 WIB

32 Views

Khartoum, MINA –  Syeikh Prof. Dr. Muhammad Mahmoud Shiyam, imam dan khatib Masjid Al-Aqsha era 1980-an wafat pada Jumat siang (15/2) di Khartoum, Sudan, setelah menderita penyakit stroke.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, berita tentang meninggalnya Syeikh Shiyam benar. Sekarang saya dan para guru di Sudan sedang berziarah ke rumah beliau,” kata Sidiq Mustaqim, Koresponden MINA di Khartoum, Sudan.

Menurut pantauan Sidiq, Syeikh Shiyam pada Jumat pagi dibawa ke Rumah Sakit Mualimin, lalu meninggal sekitar jam 13.30 siang (waktu Sudan).

“Beliau meninggal siang sebelum sholat Jumat sekitar jam 13.30. Beliau meninggal di rumah sakit. Menurut kabar dari anaknya, beliau diantar ke rumah sakitnya tadi pagi,” ujarnya.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

“Setelah shalat ashar beliau langsung dimakamkan di daerah Amal (tempat pemakaman umum) sekitar 15 kilometer dari rumah beliau,” tambahnya.

Prof. Syeikh Shiyam adalah salah satu tokoh pejuang Palestina yang sangat berperan. Ia termasuk seperjuang bersama Syaikh Ahmad Yasin, tokoh penggerak Intifadhah Palestina.

Tokoh yang pernbah menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Gaza itu diusir oleh pasukan Israel dari Palestina.

Syeikh Shiyam diusir oleh pasukan pendudukan Israel pada 28 Juli 1988 dengan tuduhan menulis pernyataan saat menjadi Pemimpin Gerakan Perlawanan Islam di Palestina (Hamas), dan kemudian menetap di Sudan.

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Dia menetap di Sudan sampai 1994 dan kemudian pindah untuk tinggal di Yaman bersama keluarganya, dia menjabat sebagai wakil Hamas, ketua Liga Palestina, dan dekan Institut Studi dan Pengetahuan Syekh Abdullah Al-Ahmar.

Dia tetap di sana sampai kondisinya memburuk di Yaman, kemudian kembali ke Sudan.

Semasa hidupnya, dosen mata kuliah Perjuangan Bangsa Palestina di Institut Al-Quds Internasional berkedudukan di Sanaa, Yaman itu, beberapa kali datang ke Indonesia atas undangan Jama’ah Muslimin (Hizbullah).

Dalam sebuah kesempatan Tabligh Akbar di Kompleks Pesantren Al-Fatah tahun 2006, ia menekankan kewajiban setiap Muslim untuk membebaskan sesama saudara yang terjajah di Palestina dan untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha dari Yahudisasi. (L/R10/K2/RS1/RS2)

Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Feature
Afrika
Afrika
Indonesia