Jakarta, MINA – Rezim penjajah Zionis Israel mendapat keuntungan dari proses pergolakan politik yang terjadi di Suriah saat ini.
Hal itu disampaikan pakar politik Timur Tengah Prof Yon Mahmudi dalam webinar bertajuk “Akhir 50 tahun Rezim Otoriter Asaad, Ada Apa di Suriah?” yang diselenggarakan oleh Inmind Institute, Selasa (10/12).
“Kita bisa lihat saat ini, Israel merangsek masuk ke wilayah penyangga di Dataran Golan. Bahkan mereka menginginkan lebih dari itu,” paparnya.
Update terakhir hari ini, tank-tank Zionis Israel bergerak mendekati ibu kota Damaskus.
Baca Juga: Muhammadiyah Bikin AC yang Bisa Ingatkan Waktu Shalat
Menurut Yon, meskipun Israel untung dalam dinamika politik di Suriah saat ini, tetapi mereka khawatir juga nantinya bahwa pemerintahan yang baru di Suriah akan memusuhinya mengigngat basis para oposisi adalah Islam.
Milisi Hayat Tahrir al-Syam (HTS) dan beberapa kelompok lainnya berbasis Islam. Meskipun mereka memiliki perbedaan pandangan politik, tetapi saat ini mereka punya tujuan sama.
Menurut Yon, HTS memanfaatkan momentum lemahnya rezim Assad. Di satu sisi, mereka tidak punya anggaran untuk militer sehingga tentaranya banyak yang mundur. Di sisi lain, tidak ada dukungan lagi dari Rusia, Iran dan Lebanon karena sibuk dengan urusan dalam negerinya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ukhuwah Al-Fatah Rescue Ikuti Latihan Gabungan Penanganan Banjir