Washington, 21 Muharram 1437/3 November 2015 (MINA) – Biro Investigasi Federal (FBI) telah merancang program interaktif bagi sekolah untuk mencegah siswa tertarik pada ekstrimisme, kekerasan dan radikalisasi, namun program ini dikhawatirkan memicu diskriminasi terhadap Muslim.
Program yang disebut dengan “Don’t Be a Puppet” dirancang seperti game untuk mengajari pengguna bagaimana mengidentifikasi seseorang di jalan yang mungkin bisa menjadi seorang ektremis radikal.
“FBI sedang mengembangkan sebuah website yang dirancang untuk memberikan kesadaran tentang bahaya kekerasan predator ektremis di internet,” kata juru bicara FBI, The New York Times melaporkan.
Rencananya program ini akan diluncurkan pada Senin (2/11), namun untuk sementara ditunda dengan alasan yang belum pasti.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Iqna yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, penundaan program dikhawatirkan menyebabkan intimidasi bagi pelajar Arab dan Muslim.
“Ancaman terbesar bagi anak-anak sekolah AS adalah kekerasan senjata, bukan ekstrimisme Muslim,” kata seorang ahli hukum di Georgetown University Law Center, Arjun S. Sethi.
FBI adalah badan investigasi utama dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ), namun FBI bukan merupakan institusi Kepolisian Nasional seperti yang dimiliki banyak negara, seperti Indonesia.(T/P004/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas