Program Indonesia Berinovasi DMI-Telkomsigma (Oleh: Dewan Masjid Indonesia)

Oleh: Muhammad Ibrahim Hamdani, Redaktur Website Dewan Masjid Indonesia ()

Teknologi digital dan entrepreneurship, dua kata yang semakin sering kita dengar dewasa ini. Teknologi digital menjadi capaian mutakhir manusia dalam bidang komunikasi dan informasi kini. Sedangkan semangat entrepreneurship mutlak dimiliki oleh seseorang yang ingin memberikan nilai tambah terhadap teknologi digital.

Nilai tambah itu dapat berupa jarak yang lebih pendek, waktu yang lebih cepat, akses yang lebih mudah, keamanan yang lebih terjamin, serta memiliki manfaat ekonomi dan sosial yang nyata bagi masyarakat.

Kombinasi dari teknologi digital dan entrepreneurship itulah yang kini populer dengan istilah start up. Karakteristik seseorang atau tim kerja dari suatu start up ialah keinginan untuk selalu mewujudkan mimpi menjadi kenyataan.

Caranya ialah dengan terus-menerus memunculkan ide-ide kreatif dan inovatif, serta menerapkannya secara praktis di tengah-tengah masyarakat.

Kreatifitas menjadi cara untuk menampilkan sesuatu yang lama dengan kemasan baru. Isinya boleh jadi lama, tetapi kemasannya harus baru, unik, menarik, dan memiliki nilai tambah. Sedangkan inovasi menjadi cara untuk menampilkan sesuatu yang baru dengan kemasan yang baru, unik, menarik, dan memiliki nilai tambah.

Satu kata yang menjadi prinsip penting dari start up adalah perubahan. Sejumlah start up di Indonesia terbukti mampu mengubah gaya hidup masyarakat. Sejumlah start up juga berhasil menjawab kebutuhan hidup warga yang serba praktis, cepat, efisien, ekonomis, dan aman.

Misalnya, kalau dahulu seseorang harus berdiri di pinggir jalan untuk mencari ojek atau taksi, maka kini taksi atau ojek itulah yang menghampiri seseorang. Contoh lainnya, kalau dahulu seseorang harus datang sendiri ke tempat pengiriman paket, maka kini petugas paketlah yang datang menghampiri pelanggannya.

Selain itu, kalau dahulu seseorang harus datang ke toko atau pasar untuk membeli barang, saat ini kita hanya tinggal duduk di depan komputer, notebook atau laptop, lalu membuka aplikasi dan memesan barang yang diinginkan. Kemudian tinggal membayarnya melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM), mobile banking, atau e-banking ke nomor rekening tujuan.

Medium untuk start up inilah yang disebut dengan teknologi digital, sedangkan orang atau kelompok yang membuatnya disebut entrepreneur. Adapun integrasi antara keduanya disebut kreasi dan inovasi. Sedangkan produknya memiliki karakteristik berupa jarak yang lebih pendek, waktu yang lebih cepat, akses yang lebih mudah, keamanan yang lebih terjamin, serta memiliki manfaat ekonomi dan sosial yang riil bagi masyarakat.

Mengantisipasi perkembangan teknologi digital yang semakin maju, Dewan Masjid Indonesia (DMI) bekerjasama dengan Telkomsigma telah meluncurkan program pada Ramadhan lalu.

Program ini diresmikan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Pimpinan Pusat (PP) DMI, Komjen Pol. Drs. H. Syafruddin, M.Si., yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB) di sela-sela kegiatan Ramadhan Jazz Festival. Acara ini diselenggaralan oleh Remaja Islam Masjid Cut Meutia, Menteng Jakarta. Sedangkan proses pitching telah dilaksanakan pada Rabu (12/9) di Bumi Serpong Damai, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Program Indonesia Berinovasi merupakan wadah percepatan inovasi bagi para start up untuk melakukan pengembangan bisnis secara nasional dan juga untuk berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi mikro di Indonesia.

Direktur Retail Business Solution Telkomsigma, Achmad Sugiarto, menyatakan bahwa start up Indonesia harus bermanfaat secara riil bagi masyarakat Indonesia

“Start up zaman Now bukan hanya menciptakan aplikasi yang dapat menjadi roda bisnis, namun juga dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya ialah aplikasi pengelolaan masjid” tutur Sugiarto pada Rabu (12/9).

Aplikasi pengelolaan masjid ini, lanjutnya, menggunakan inovasi dan kreasi teknologi informasi dengan sistem SaaS (Software as a Service).

“Sistem digital SaaS ini sangat bermanfaat untuk kehidupan masyarakat sehari-hari, aplikasi Dewan Masjid sebenarnya sudah bagus sekali dapat mengawinkan ekosistem Masjid-Umat-Dai,” imbuhnya.

Menurutnya, DMI telah menjalin kerjasama (partnership) dengan Telkomsigma dalam program Indonesia Berinovasi untuk Remaja Masjid.

“Alhamdulillah, kerja sama ini menghasilkan start up digital yang inovasinya bermanfaat untuk masjid dan umat seperti MuslimLife dan Washola. Saat ini, kedua start itu sedang memasuki tahapan validasi produk oleh Telkomsigma,” paparnya.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 148, sebagai berikut:

وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Artinya : “Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah : 148).

Start up dapat menjadi media yang baik bagi ummat, khususnya generasi muda, untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Termasuk berlomba-lomba dalam membuat start up yang paling bermanfaat bagi pengelolaan masjid dan ummat Islam.(AK/R01/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.