Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Protes di Irak, 30 Orang Tewas pada Jumat

Rudi Hendrik - Sabtu, 26 Oktober 2019 - 16:02 WIB

Sabtu, 26 Oktober 2019 - 16:02 WIB

7 Views

Demonstrators disperse as Iraqi Security forces use tear gas during a protest against government corruption amid dissatisfaction at lack of jobs and services at Tahrir square in Baghdad, Iraq October 1, 2019. REUTERS/Thaier Al-Sudani

Baghdad, MINA – Demonstrasi anti-pemerintah yang kembali terjadi di Irak mencengkeram ibu kota, Baghdad, dan beberapa kota lain di selatan negara itu, Jumat (25/10).

Sedikitnya 30 orang tewas di hari itu, menurut komisi hak asasi manusia negara itu dan sebuah lembaga monitor.

Protes terjadi tiga pekan setelah protes luas sebelumnya pecah sebagai akibat dari kemarahan luas rakyat terhadap korupsi pejabat, pengangguran massal dan kegagalan layanan publik.

Lebih dari 150 orang telah tewas dalam sepanjang demonstrasi di tengah tindakan keras oleh pasukan keamanan.

Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA

Polisi Irak menembakkan peluru karet dan gas air mata sebagai tanggapan atas protes terbaru. Setidaknya 30 kematian dicatat di Baghdad dan provinsi selatan Basra, Maysan, Dhi Qar dan Muthanna, menurut lembaga monitor Observatorium Irak untuk Hak Asasi Manusia.

Komisi Hak Asasi Manusia semi-resmi Irak juga menyatakan jumlah korban tewas mencapai 30 orang, lebih dari 2.000 pengunjuk rasa terluka.

Natasha Ghoneim dari Al Jazeera, melaporkan dari Baghdad, menggambarkan kerusuhan berdarah itu sebagai “kelanjutan” dari peristiwa awal Oktober.

Ghoneim mengatakan bahwa para pejabat telah gagal mengatasi kejengkelan yang memicu krisis politik Irak yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

“Meskipun pemerintah dalam minggu-minggu berikutnya mengatakan akan melaksanakan reformasi dan mengatakan orang-orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan pengunjuk rasa akan dimintai pertanggungjawaban, itu tidak berguna apa pun untuk meredam amarah yang dirasakan rakyat,” kata Ghoneim.

“Orang-orang di sini hidup dalam kemiskinan yang parah … pengunjuk rasa mengatakan mereka ingin pemerintah mundur,” tambahnya. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Dunia Islam
Dunia Islam
Timur Tengah
Palestina